Sementara itu, mengutip dari buku Explore Sejarah Indonesia untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII, pembentukan BKR ini bertujuan untuk menghindari permusuhan dengan kekuatan-kekuatan asing yang ada di Indonesia.
Akan tetapi, pembentukan BKR ini mendapatkan berbagai reaksi dari para pemuda di berbagai daerah. Pada umumnya, para pemuda dapat menerima kebijakan pemerintah kemudian segera membentuk BKR di daerahnya dan memanfaatkan keberadaan lembaga tersebut sebagai wadah perjuangan.
Namun, ada pula kelompok pemuda yang kecewa karena pemerintah tidak membentuk tentara nasional. Kekecewaan tersebut mendorong mereka untuk membentuk berbagai laskar atau badan perjuangan yang kemudian menyatukan diri dalam Komite van Aksi di Jakarta.
Komite ini diketahui di bawah koordinasi beberapa tokoh seperti Adam Malik, Soekarni, dan Chaerul Saleh.
Pergantian Nama
Selanjutnya, sekitar dua bulan setelah dibentuk BKR berganti nama menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada 5 Oktober 1945.
Setelah itu, pada 26 Januari 1946, TKR berubah nama menjadi Tentara Rakyat Indonesia (TRI), sesuai dengan Penetapan Pemerintah Nomor 4/SD Tahun 1946.
TRI kemudian mengalami pergantian nama menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada 3 Juni 1947.
Baca Juga: Tujuan Pembentukan KNI dan Tugasnya dalam Proses Kemerdekaan Indonesia
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.