Sonora.ID - Dalam artikel ini kita akan mempelajari bersama mengenai proses pengangkutan air pada tumbuhan lengkap dengan beberapa faktor yang mempengaruhinya.
Tumbuhan membutuhkan air demi kelangsungan hidupnya. Air diserap dari tanah lalu diangkut hingga ke daun.
Tumbuhan tidak memiliki pompa seperti jantung yang dapat menekan air hingga sampai dahan tertinggi.
Untuk mengangkut air dan garam mineral, tumbuhan memerlukan suatu proses pengangkutan. pengangkutan air dan garam mineral pada tumbuhan dapat melalui dua cara, yaitu pengangkutan ekstravaskuler dan intravaskuler.
Berikut ini penjelasan lengkapnya yang dikutip dari berbagai sumber.
Baca Juga: Cara Tumbuhan Menyesuaikan Diri dengan Lingkungan dan Contohnya
Proses Pengangkutan Air pada Tumbuhan
Mengutip dari buku Sains: Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan, pengangkutan ekstrafasikuler merupakan pengangkutan tanpa melalui pembuluh angkut.
Pengangkutan ini terjadi di dalam akar, mulai dari bulu akar, epidermis, korteks, endodermis sampai xilem akar.
Pengangkutan ini dapat terjadi secara simplas dan apoplas. Simplas merupakan penyerapan air dan garam mineral melalui sel dengan jalan menerobos membran sel.
Sementara itu, apoplas adalah penyerapan air dan garam mineral melalui luar dinding sel atau ruang antarsel.
Pengangkutan zat yang terjadi melalui pembuluh angkut, yaitu xilem dan floem. Zat yang diangkut melalui xilem adalah air dan garam mineral dari dalam tanah ke daun.
Sedangkan, zat yang diangkut melalui floem adalah hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
Pengangkutan intrafasikuler yang melalui xilem merupakan kelanjutan dari pengangkutan ekstrafasikuler. Pengangkutan ini berlangsung mulai xilem akar lalu ke xilem batang sampai xilem daun.
Faktor yang Mempengaruhi
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi naiknya air dan mineral dari dalam tanah ke tumbuhan, yakni sebagai berikut seperti yang dikutip dari buku Biologi 2: Mengungkap Rahasia Alam Kehidupan.
Adanya perbedaan konsentrasi air tanah dan cairan dalam tumbuhan menyebabkan air mengalami osmosis melewati epidermis, korteks, dan endodermis ke dalam xilem.
Akibatnya, air masuk ke dalam xylem secara terus-menerus sehingga menimbulkan suatu daya tekan akar.
Pembuluh xilem bersifat kapiler karena struktur pembuluh tersebut sangat kecil berupa pipa-pipa kapiler.
Adanya sifat kapiler menyebabkan timbulnya gaya adhesi atau gaya tarik antara molekul air dan air dan dinding xilem. Akibatnya, air merembes dari bagian bawah hingga naik ke daun.
Daun selalu mengeluarkan uap air terutama melalui stomata. Proses ini disebut dengan transpirasi yang menyebabkan adanya tekanan potensial air dalam daun rendah.
Perbedaan potensial air ini menyebabkan molekul air di bawahnya tertarik dan mengalir ke atas. Gerakan air ke atas secara beruntun hingga sampai akar. Pengaruh ini yang disebut daya hisap daun.
Baca Juga: Kenali Struktur Sel Tumbuhan dan Fungsinya
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.