Peristiwa warga yang terperosok atau tercebur saat melintas di jalan titian kayu Pulau Bromo bukan lah cerita baru.
Selain karena kondisinya yang sudah memprihatinkan, perbaikan juga hanya dilakukan warga setempat secara swadaya dengan melakukan tambal sulam.
"Sudah tak terhitung lagi. Pernah juga ada warga yang membawa kulkas pakai kendaraan, tercebur juga dengan kendaraan dan kulkasnya," tambah warga lainnya, Supiah.
Warga, menurutnya sudah sering meminta perbaikan. Bahkan dinas terkait juga sering melakukan peninjauan, pengukuran, hingga menjanjikan perbaikan. Namun, tak kunjung terealisasi.
M Arsyad, kaum Masjid Astral Bina mengaku, setiap pekan ia bersama warga setempat selalu melakukan perbaikan akses titian.
"Kayu bekas yang bisa dimanfaatkan, kami pasang. Menambal lobang-lobang atau kayu yang terlepas," ujarnya.
"Kami tak pernah minta perbaikan yang muluk-muluk. Asal diperbaiki saja. Kasihan warga atau anak-anak," harap warga lainnya, Sri.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Banjarmasin, Suri Sudarmadiyah menjawan bahwa perbaikan akan dilaksanakan secepatnya.
"Saat ini kami, sedang melaksanakan tender," ucapnya, ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Benarkah demikian adanya? Menilik laman LPSE, perbaikan kawasan memang tampak dalam paket perencanaan. Tapi belum diketahui apakah posisinya di Pulau Bromo atau bukan.
Lantaran bunyi paket perencanaan, hanya dituliskan perbaikan lingkungan permukiman kawasan Kelurahan Mantuil. Dana yang dikucurkan, Rp3,9 miliar. Bersumber dari dana APBD Tahun 2023.
Dikonfirmasi ulang apakah itu perencanaan perbaikan di kawasan Pulau Bromo, Suri pun mengiyakan.
"Minta doa, semoga perbaikan nantinya berjalan lancar," tutupnya.
Baca Juga: Panen Padi Apung di HSS, Gubernur Kalsel: bakal Dikembangkan di Daerah Lain