Bagikan :
:quality(50)/photo/2023/04/08/sampah-di-laut-naja-bertolt-jens-20230408040212.jpg)
Sonora.ID - Simak uraian mendalam mengenai limbah anorganik mulai dari pengertian, ciri-ciri, jenis, dan contohnya.
Mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, limbah adalah sisa proses produksi atau bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembuatan atau pemakaian.
Limbah terbagi menjadi dua, yakni limbah organik dan juga anorganik.
Baca Juga: 15 Contoh Limbah Keras Anorganik dan Pemanfaatannya Menjadi Kerajinan
Lantas, apa itu limbah anorganik?
Pengertian Limbah Anorganik
Limbah anorganik adalah jenis limbah yang terdiri dari bahan-bahan kimia yang berasal dari sumber-sumber non-alami, seperti logam, kaca, plastik, dan sebagainya.
Sumber limbah anorganik dapat berasal dari berbagai industri, rumah tangga, maupun instansi pemerintah.
Limbah anorganik bisa menimbulkan dampak yang negatif apabila dikeola secara tidak tepat dapat menimbulkan dampak negatif.
Oleh karena itu, penanganan limbah anorganik yang baik dan tepat perlu dilakukan untuk menjaga lingkungan agar tetap sehat dan lestari.
Ciri-Ciri Limbah Organik
Adapun ciri-ciri dari limbah organik dirangkum dari Gramedia dan laman WHO yakni sebagai berikut.
1. Tidak dapat diuraikan oleh organisme: Limbah anorganik tidak dapat diuraikan oleh organisme karena tidak mengandung unsur karbon yang penting bagi kehidupan.
2. Sulit terurai secara alami. Sebagian besar limbah anorganik memerlukan waktu puluhan tahun untuk terurai menjadi zat, unsur atau partikel yang lebih kecil, seperti sampah plastik yang terendam di bawah laut.
Baca Juga: 30 Contoh Limbah Cair di Lingkungan Sekitar, Apa Saja Ya?
3. Berasal dari bahan sintesis atau hasil produksi industri. Sebagai contoh, styrofoam terbuat dari campuran polistirena dan gas CFC yang dapat merusak lapisan ozon.
4. Dapat diolah melalui proses daur ulang. Meskipun sulit terurai, limbah ini dapat diolah kembali menjadi barang yang lebih bermanfaat melalui proses daur ulang, misalnya botol plastik dapat diolah menjadi kerajinan tangan atau pot tanaman.
5. Berpotensi berbahaya bagi manusia dan lingkungan: Limbah anorganik dapat mengandung bahan kimia berbahaya seperti logam berat dan senyawa klorin, yang dapat menyebabkan kerusakan kesehatan manusia dan lingkungan jika tidak diolah dengan benar.
Jenis dan Contoh Limbah Anorganik
Limbah anorganik dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yakni padat, cair, dan gas. Simak penjelasan dan contohnya di bawah ini dilansir dari Kompas.com.
1. Limbah anorganik padat
Limbah anorganik padat adalah jenis sampah yang keras dan padat. Contoh limbah anorganik padat antara lain aluminium, besi, alas, botol bekas, plastik, dan benda-benda sejenis.
2. Limbah anorganik cair
Limbah anorganik cair adalah sampah dalam bentuk cairan yang seringkali sangat berbahaya.
Sumber limbah anorganik cair dapat berasal dari pabrik atau perusahaan produksi, serta dari kegiatan rumah tangga, seperti dari sabun cuci dan deterjen.
Baca Juga: 23 Contoh Limbah Rumah Tangga atau Limbah Domestik dan Dampaknya
3. Limbah anorganik gas
Limbah anorganik gas tidak dapat diraba oleh indera. Biasanya, limbah anorganik gas berasal dari cerobong asap di pabrik-pabrik produksi.
Asap atau gas tersebut dapat berbahaya karena dapat menyebabkan pemanasan global, hujan asam, dan polusi udara.
Beberapa contoh limbah anorganik gas antara lain karbon dioksida (CO2), sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan gas klor (Cl2) yang sering digunakan dalam proses industri klorinasi.
Itulah tadi uraian mendalam mengenai limbah anorganik mulai dari pengertian, ciri-ciri, jenis, dan contohnya. Semoga bermanfaat!
:quality(50)/photo/2024/11/22/img_9694jpeg-20241122114258.jpeg)
:quality(50)/photo/2024/11/22/img_9693jpeg-20241122113945.jpeg)
:quality(50)/photo/2024/11/22/img_9692jpeg-20241122113710.jpeg)
:quality(50)/photo/2024/11/22/img_9691jpeg-20241122113454.jpeg)