Apa Hubungan Rempah-rempah dengan Penjajahan di Indonesia? Ini Penjelasannya!

10 April 2023 13:20 WIB
Ilustrasi apa hubungan rempah-rempah dengan penjajahan di Indonesia
Ilustrasi apa hubungan rempah-rempah dengan penjajahan di Indonesia ( )

Sonora.ID - Artikel kali ini akan mengulas lengkap tentang apa hubungan rempah-rempat dengan penjajahan di Indonesia yang berlangsung selama berabad-abad.

Indonesia sebagai negara kepulauan tropis sudah dikenal memiliki banyak sekali rempah-rempah yang melimpah sejak zaman dahulu.

Karena hal ini, Bangsa Eropa di masa lalu pun mencari komoditas rempah-rempah ke Indonesia untuk dijual kembali di negaranya sebagai bumbu masak, jamu, dan pengobatan herbal.

Namun sayang hal ini ternyata menjadi awal mula mengapa Indonesia mengalami penjajahan oleh Bangsa Eropa melalui kolonialisme dan imperialisme.

Agar memahami lebih lanjut, maka kamu harus mengetahui penjelasan tentang apa hubungan rempah-rempah dengan penjajahan di Indonesia yang menjadi materi Sejarah penting.

Keruntuhan Konstantinopel

Baca Juga: Sejarah Pertempuran Medan Area Lengkap dengan Kronologi

Pada awalnya, perdagangan rempah-rempah sempat dikuasai oleh Bangsa Arab di Persia, Jazirah Arab, dan Benua Eropa.

Tetapi, Konstantinopel yang menjadi pusat perdagangan komoditas tersebut runtuh karena berhasil direbut oleh Kesultanan Utsmaniyah di tahun 1453.

Gerbang perdagangan rempah-rempah ke Eropa pun ditutup oleh Kesultanan Utsmaniyah yang memicu Bangsa Eropa untuk melakukan penjelajahan samudera.

Hingga pada akhirnya, Vasco da Gama yang merupakan penjelajah asal Portugis berhasil berlabuh di barat daya India dan membawa pulang banyak rempah ke negara asalnya.

Keberhasilan penjelajahan Vasco da Gama ini pun menjadi awal mula bangsa Eropa lainnya, seperti Belanda, turut berlayar untuk mencari rempah-rempah.

Hubungan Rempah-rempah dengan Penjajahan di Indonesia

Dimulai dari penjelajahan samudera yang dilakukan oleh Bangsa Eropa, cikal bakal penjajahan Indonesia pun dimulai.

Indonesia yang memiliki banyak sekali sumber daya alam membuat Bangsa Eropa mencari komoditas rempah-rempah ke tanah air.

Baca Juga: Sejarah Lahirnya Ilmu Sosiologi di Dunia

Saat itu, Portugal dan Spanyol menjadi dua negara pertama yang berhasil berlabuh di Indonesia setelah menjelajahi samudera.

Portugal berlabuh di Maluku dan melakukan kerja sama dengan Kerajaan Ternate untuk melakukan perdagangan rempah-rempah, seperti pala dan yang lainnya.

Sedangkan Spanyol berhasil berlabuh di Maluku dan bekerja sama dengan Kerajaan Tidore untuk melakukan perdagangan rempah-rempah juga.

Namun, Spanyol pada akhirnya meninggalkan Indonesia setelah Perjanjian Zaragosa dibuat untuk mengatur pembagian wilayah di luar Eropa bagi Portugal dan Spanyol.

Hingga pada akhirnya, Belanda pun berlabuh di Banten pada tahun 1596 dan dipimpin oleh Cornelis de Houtman dan berhasil melakukan perdagangan.

Tetapi, perilaku tidak baik dari Cornelis de Houtman membuat kehadiran Belanda pada akhirnya ditentang oleh Kerajaan Banten yang membuat penjelajah Belanda harus pergi dari Banten.

Tidak lama dari peristiwa tersebut, Belanda kembali datang dan dipimpin oleh Van Neck yang kebetulan tiba ketika Banten sedang memiliki hubungan yang buruk dengan Portugal.

Dari peristiwa itulah, Van Neck berhasil mencuri hati Kerajaan Banten dan membuat perdagangan rempah-rempah terjadi dengan cukup mulus.

Namun sayangnya, hal ini membuat Belanda menjadi gelap mata karena mereka berubah menjadi rakus untuk berdagang lada dan menyebabkan persaingan antara pedagang negara kincir angin tersebut.

Belanda pun akhirnya memutuskan untuk membentuk VOC untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah di Indonesia.

Dari terbentuknya VOC inilah Indonesia mulai mengalami penjajahan karena Belanda melakukan tindakan kolonialisme dan imperialisme demi mendapatkan rempah-rempah seutuhnya.

Sehingga, terdapat hubungan rempah-rempah dengan penjajahan di Indonesia yang berlangsung selama berabad-abad lamanya oleh Belanda.

Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm