Konflik
Konflik menjadi struktur novel sejarah berikutnya. Adrean dalam jurnal Analisis Konflik Tokoh Utama dalam Novel Terusir Karya Hamka Menggunakan Kajian Psikologi Sastra (2017) menyebutkan bahwa konflik adalah suatu permasalahan yang dialami oleh manusia dan sebenarnya tida diinginkan karena dapat merugikan diri sendiri.
Konflik merupakan bagian novel sejarah yang menceritakan inti masalah atau inti cerita yang melatarbelakangi mengapa suatu novel dibuat.
Dalam konflik terjadi permasalahan, kesukaran, kesulitan, dan juga pertikaian yang dialami tokoh dalam suatu novel.
Puncak konflik
Puncak konflik atau klimaks adalah bagian puncak dari permasalah inti novel sejarah.
Puncak konflik adalah bagian yang paling menegangkan yang berisikan puncak dari konflik, apakah tokoh bisa berhasil dalam menyelesaikan permasalahan atau tidak.
Penyelesaian Penyelesaian adalah akhir dari suatu permasalahan. Penyelesaian berisikan penjelasan penyelesaian masalah, pandangan tokoh terhadap penyelesaian masalah tersebut, efek yang ditimbulkan dari penyelesaian masalah, dan nasib yang dialami tokoh-tokoh setelahnya.
Koda
Kode merupakan struktur novel sejarah yang paling terakhir.
Koda berfungsi sebagai penutup novel yang kerap kali berisikan kesimpulan cerita, cerita buku selanjutnya, pertanyaan yang masih menggantung, amanat yang bisa diambil, dan segala hal yang menutup novel dengan baik.
Taufik Abdullah dalam Sastra dan Ilmu Sejarah di Indonesia (1976) menyebutkan bahwa karya sastra memiliki dua fungsi yaitu memberikan kemampuan pencitraan yang tinggi dan keunggulan dalam keterangan-peristiwa.
Sehingga koda biasanya tidak mengandung kesimpulan. Karena penulis novel berharap pembaca dapat mengambil kesimpulannya sendiri dari keseluruhan novel yang dibacanya sesuai dengan tujuan karyanya dibuat.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: Pengertian Kritik Karya Seni Rupa, Beserta Fungsi dan Jenisnya