Sonora.ID - Tahap interview atau wawancara kerja menjadi salah satu tahapan yang harus dilalui dan disiapkan dengan baik oleh para pelamar.
Pada tahap ini para rekruter atau HR akan memberikan beberapa buah pertanyaan untuk menilai karakter serta kemampuan kerja para pelamar.
Salah satu pertanyaan yang selalu ditanyakan oleh rekruter adalah kenapa resign dari kantor sebelumnya? Pertanyaan ini pasti akan ditanyakan kepada para pelamar yang sudah memiliki pengalaman kerja di perusahaan lainnya.
Setiap orang tentu memiliki alasannya masing-masing untuk resign atau keluar dari tempat kerja sebelumnya, misalnya, karena ingin mencari pengalaman baru atau alasan lainnya.
Lantas bagaimana sih cara yang tepat untuk menjawab pertanyaan ini? Berikut ini kami paparkan beberapa contoh jawaban atau alasan yang benar untuk menjawab pertanyaan tersebut, dikutip dari berbagai sumber.
Baca Juga: Cara Menjawab Alasan Melamar Pekerjaan dan Contoh Jawabannya
Cara Menjawab Alasan Resign Saat Interview Kerja
Sebelum menjawab pertanyaan ini, persiapkan dengan baik jawabannya. Jangan sampai rekruter menafsirkan jawaban tersebut dengan tafsiran yang negatif.
Contoh jawaban yang benar:
Saya termotivasi oleh banyak faktor, yang paling utama tentu adalah kepuasan klien, serta pengakuan dari rekan dan manajer.
Meski begitu, kompensasi juga merupakan motivator bagi saya. Saya senang jika mendapatkan kesempatan menjual produk yang saya sukai, kemudian merayakannya ketika telah melampaui target saya.
Jika ini memang alasannya, Anda perlu hati-hati dalam merangkai kalimatnya karena dikhawatirkan rekruter justru menilai bahwa Anda adalah sosok yang pemalas.
Contoh:
Saya bekerja paling efektif dan efisien ketika saya bisa menyeimbangkan kehidupan pribadi dengan pekerjaan.
Komitmen adalah hal yang sangat berarti untuk diri saya sendiri dan sebisa mungkin saya pegang teguh dalam hidup.
Itu kenapa penting bagi saya untuk bekerja di perusahaan yang menghargai waktu pribadi dan memungkinkan fleksibilitas di waktu yang tepat.
Jika alasan sebenarnya adalah karena pekerjaan yang tidak sesuai dengan keterampilan atau kemampuan; pekerjaan tidak menantang atau tidak ada peluang untuk mengembangkan diri.
Maka ada baiknya untuk menekankan pada keterampilan dan peluang yang Anda cari saat menjawab pertanyaan ini.
Contoh:
Posisi ini tampaknya berkaitan dengan skillset yang saya miliki. Jadi, saya sangat bersemangat untuk memaksimalkan keahlian saya yang belum pernah saya coba optimalkan sebelumnya.