Alat Musik Sasando: Sejarah, Jenis, dan Cara Memainkannya, Lengkap!

18 April 2023 13:00 WIB
Ilustrasi Alat Musik Sasando
Ilustrasi Alat Musik Sasando ( Holidayayo.com)

Sonora.ID - Indonesia adalah negara yang sangat kaya, bukan hanya kaya akan sumber daya alamnya, tetapi juga kaya akan peninggalan, budaya, dan tradisi yang masih diajarkan turun-temurun hingga saat ini ketika budaya modern mulai masuk ke Tanah Air.

Salah satu bagian dari kekayaan budaya tersebut adalah alat musik tradisional asal Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), sasando.

Alat musik Sasando ini memiliki sejarah dan nilai-nilai budaya yang penting untuk diketahui sebagai upaya melestarikan budaya bangsa.

Sasando

Alat musik ini merupakan produk budaya lokal yang sudah terkenal di luar negeri. Sasando adalah alat musik petik yang dimainkan dengan cara dipetik.

Alat musik ini hampir sama dengan kecapi atau harpa pada musik tradisional lainnya.

Dikutip dari Gramedia.com, sasando memiliki suara indah yang menangkap dan mengekspresikan berbagai nuansa dan emosi.

Oleh karena itu, di daerah asalnya, sasando digunakan sebagai musik ringan untuk mengekspresikan kesedihan dan keceriaan. Generasi bangsa perlu memahami Sasando dalam kehidupan masyarakat.

Baca Juga: Resep Ayam goreng Sasando Kudapan Khas Nusa Tenggara Timur

Sejarah sasando

Ada beberapa versi mengenai sejarah sasando

1. Versi 1

Alat musik Sasando ditemukan oleh dua orang gembala bernama Lumbilang dan Balilang (diriwayatkan oleh Jeremiah Parr). Mereka membawa daun lontar saat makan rerumputan dengan domba, dan memetik daun lontar untuk mendapatkan air saat haus di siang hari. Untuk melipat bagian tengah lembaran kuning muda, maka harus melepas lembaran itu. Jika ingin mengendorkannya, mereka akan kencangkan talinya.

Jika menariknya terlalu keras, maka akan terdengar nada yang berbeda. Namun karena sering putus, jadi keduanya mencukil lidi-lidi itu. Seiring waktu, ditemukan bahwa jika dikaitkan yang ketat menghasilkan nada tinggi dan sebaliknya jika diperpanjang menghasilkan nada rendah (Sasando Rote, 17 Januari 2008).

2. Versi 2

Samuel Ndung, juga dikenal sebagai Sembe Feok (1897-1990) adalah seorang manahelo (pakar silsilah dan puisi) di Rote Barat mengungkapkan bahwa penemu Sasando adalah seorang pria bernama Pupuk Soroba. Dia melihat seekor laba-laba besar bermain di sarang dan mengeluarkan suara yang indah. Dari situlah dia terinspirasi untuk membuat Alat musik Sasando ini.

Berdasarkan pengalamannya, ia ingin membuat perangkat yang bisa menghasilkan suara yang indah. Untuk mewujudkan ide tersebut, Pupuk Soroba pertama-tama mengambil lidi-lidi yang terbuat dari daun lontar mentah, kemudian mencungkilnya untuk disenda dan memetiknya.

Dan masih ada beberapa versi lainnya.

Baca Juga: 10 Alat Musik Tradisional Aceh, Wujud Keanekaragaman Budaya Indonesia

Jenis sasando

  1. Sasando gong, terkenal di Pulau Rote dan biasa dimainkan dengan irama gong. Jenis sasando ini terdiri dari 7 senar atau 7 nada dan berkembang menjadi 11 senar.
  2. Sasando biola, terkenal dan berkembang di Kupang, berbentuk bambu yang memiliki 30-32 nada dan 36 string.
  3. Sasando elektrik, termasuk dalam jenis sasando biola yang sedang dikembangkan teknologinya.

Cara memainkan sasando

Masih dikutip dari sumber yang sama, sasando sebenarnya masih tergolong dalam harpa dan keluarga kecapi. Hal ini dapat dilihat dari cara musik ini dimainkan. 

Kunci ditentukan oleh tangan kanan, dan bass atau melodi ditentukan oleh tangan kiri. Untuk membuat nada lain, kamu perlu memainkan senar sasando di kedua arah.

Berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

Baca Juga: Mengenal Berbagai Alat Musik Chordophone dan Cara Memainkannya

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm