Tebing Tinggi, Sonora.ID - Waktu menunjukkan pukul 08.00 WIB. Selepas mengantar anaknya sekolah, John Arifin Sinaga memulai aktivitas usahanya. Bantuan dari Kementerian Sosial, membuat usaha keripik pisang, terus berkembang.
Usaha dimulai Mei 2022, berbekal 2 tandan pisang dari teman, Arifin mengubahnya menjadi keripik. Sikap ulet dan pantang menyerah, membuat penganan lokal itu berkembang pesat. Kini keripik pisang menjadi primadona warga Kabupaten Tebing Tinggi, Sumatera Utara.
Usahanya sempat mandek. Motor andalan Arifin ngadat.
"Saya sempat 2 bulan off berdagang, ya karena motornya susah nyala, lagi bawa dagangan ban motor malah pecah, ya namanya juga motor tua. Tapi semenjak dapat bantuan motor roda tiga dari Kemensos, alhamdulillah lancar. Bisa mobilitas antar barang kapanpun dan jam berapapun," kata pria berusia 39 tahun itu.
Sambil mengemas keripik singkongnya John juga bercerita tentang perjuangannya membangun usaha ini.
"Setahun lalu (tahun 2022) saya cuma bisa produksi 1 tandan pisang per hari, karena memotongnya manual, pakai pisau. Tapi setelah ada alat pemotong, kemudian alat perekat plastik saat packing, produksi saya jauh lebih banyak, 1 hari bisa 3 tandan," kenangnya.
John merupakan salah satu penerima manfaat Kementerian Sosial yang mendapat bantuan Atensi Kewirausahaan. Atas arahan Menteri Sosial Tri Rismaharini, bantuan ini diserahkan oleh Sentra Bahagia Medan yang merupakan UPT milik Kemensos di Sumatera Utara.
Bantuan tersebut terdiri dari motor roda tiga niaga dan perlengkapan usaha keripik seperti wajan penggorengan besar, alat penyaring minyak, perekat plastik kemasan, alat pemotong hingga kompor jumbo serta tabung gas.
Tepat di bulan Ramadhan tahun 2022, Usaha keripik ini ia pilih untuk bangkit dari dahsyatnya badai pandemi Covid-19 yang memporak porandakan ekonomi keluarganya.
Katanya, usaha pertaniannya terpuruk, motornya harus terjual hingga harus meminjam uang untuk memenuhi kebutuhan hidup selama pandemi.