Bermula dari tawaran temannya untuk memanfaatkan 2 tandan pisang sebagai bahan usahanya, kini John sudah bisa terima pesanan hingga 35 kg keripik selama 2 minggu menjelang lebaran tahun 2023.
Ia juga bercerita, keuntungannya rata-rata dari penjualan keripik semula berkisar Rp500 ribu/minggu. Namun sekarang ia sudah bisa mengantongi keuntungan rata-rata Rp1 juta/minggu.
Baca Juga: Kemensos Berdayakan Kampung Bedeng, Hotel Berbintang Serap 'Slipper' Buatan Warga
Setelah piawai dalam pembuatan keripik pisang, John juga menambah variasi keripik, tidak hanya keripik pisang, tetapi juga keripik singkong, keripik sukun, kentang merah, kue bawang, kembang goyang dan akar kelapa.
Pemasarannya pun dengan berbagai cara, yaitu memasukkan ke berbagai warung maupun toko, berkeliling dengan menggunakan motor roda tiga, hingga penjualan secara online melalui youtube, google bisnis, facebook, instagram dan whatsapp.
Hasil penjualannya selama ini tentu untuk menghidupi istri dan 3 anaknya, terutama pendidikan anak bungsunya yang masih duduk di kelas 5 SD.
John berharap bisa mengembangkan usahanya, agar ia bisa membuka lapangan pekerjaan bagi teman-teman penyandang disabilitas lainnya, terutama yang ada di Kabupaten Tebing Tinggi.
"saya ingin usaha saya bisa menyerap tenaga kerja penyandang disabilitas khususnya di Kabupaten Tebing Tinggi ini. Biar mereka bisa punya penghasilan juga, jadi saya pengen buka lapangan pekerjaan bagi mereka dari usaha saya," harapnya.
John juga giat mengikuti berbagai workshop online untuk menambah wawasannya dalam berwirausaha. Ia kerap mengikuti workshop Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) TV dari Kemensos dan pelatihan fast track digitalisasi dari Dinas Perdagangan.
Ia juga sangat mengharapkan untuk bisa ikut pelatihan offline dalam hal pengembangan usaha. Ia menganggap peluang ini adalah jalannya untuk bisa turut mengembangkan usaha dan mewujudkan peluang usaha bagi penyandang disabilitas lainnya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News