Pendapatan negara dalam APBN Kalbar melanjutkan kinerja baik hingga akhir Triwulan I Tahun 2023. Hingga akhir Maret 2023, pendapatan negara dalam APBN Kalbar tercapai sebesar Rp2.829,90 miliar atau sebesar 23,42% dari target APBN 2023. Penerimaan ini masih didominasi oleh penerimaan perpajakan, yaitu dari PPN dan PPh masing-masing sebesar Rp1.173,11 miliar dan Rp1.113,32 miliar. Secara keseluruhan, pendapatan negara dalam APBN Kalbar menunjukkan pertumbuhan 6,05% dibandingkan tahun 2022 (yoy) yang mana hal ini menunjukkan perbaikan ekonomi di wilayah Kalimantan Barat.
Sementara itu, dari sisi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Kalbar mengalami kenaikan yang cukup drastis dibanding tahun sebelumnya, didominasi oleh satker kepolisian dan imigrasi serta perpanjangan waktu pembayaran UKT. Capaian PNBP hingga akhir triwulan I, yaitu sebesar Rp321,19 miliar atau 40,11% dari target yang ditetapkan.
Sampai dengan tanggal 31 Maret 2023, penyaluran KUR di Kalimantan Barat mencapai Rp472,87miliar untuk 6.082 Debitur. Sama seperti tahun sebelumnya, penyaluran KUR terbesar terdapat di Kabupaten Kubu Raya dengan total penyaluran Rp72,72 miliar dan diikuti oleh Kota Pontianak dengan penyaluran Rp72,11 miliar. Terdapat perubahan kebijakan yang cukup fundamental pada tahun 2023 ini, yaitu adanya penegasan pelaksanaan KUR plafon s.d. Rp100 juta tanpa agunan tambahan dan syarat calon penerima KUR tidak pernah menerima kredit investasi/modal kerja komersial.
Sedangkan, jumlah penyaluran pembiayaan Ultra Mikro (UMi) sampai dengan 31 Maret 2023 mencapai 2.737 debitur dengan total penyaluran sebesar Rp12,71 miliar. Kota Pontianak menjadi wilayah dengan jumlah debitur UMi paling banyak yaitu 563 debitur dengan total penyaluran sebesar Rp2,49 miliar dan diikuti oleh Kabupaten Sanggau sebesar Rp1,77 miliar. Sementara itu, berakhirnya triwulan I tahun 2023 belum terdapat penyaluran UMi di Kabupaten Melawi.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News