• Taman Sriwedari

Taman Sriwedari menjadi salah satu tempat bersejarah yang sudah ada sejak zaman kepemimpinan Pakubuwana X.

Ketika berkunjung ke Taman Sriwedari, pertama kali pengunjung akan disambut dengan gapura dengan lukisan bertajuk “Kresno Duto” yang memiliki cerita epos Mahabharata. 

Taman Sriwedari merupakan tempat budaya dan seni yang telah dibuka sebagai tempat wisata umum dan kerap digunakan untuk tempat pertunjukan budaya.

• Pasar Gede

Pasar Gede menjadi destinasi wisata pusat perbelanjaan tradisional yang ada di Solo. Dari bentuk desain arsitektur bangunannya, Pasar Gede Solo sudah menggunakan perpaduan arsitektur Belanda dan Jawa yang estetik dan membuat banyak wisatawan suka mengabadikan momen ketika mengunjungi Pasar Gede Solo.

Selain itu, para wisatawan juga bisa dengan mudah menikmati berbagai macam hidangan legendaris yang banyak dijajakan di Pasar Gede Solo tentunya dengan harga yang ramah kantong.

• Kampung Batik Laweyan

Sejumlah butik tersedia di kampung wisata yang tentunya menjual berbagai macam bentuk batik. Selain itu, wisatawan juga bisa belajar secara langsung cara membuat batik di Kampung Batik Laweyan.

• Solo Serabi Notosuman

Serabi Notosuman menjadi salah satu jajanan tradisional yang wajib banget dicoba ketika berada di Solo. Namun, perlu diketahui jika berkunjung ke outlet Serabi Notosuman juga harus bersabar. Hal ini karena memang banyak yang antri untuk dapat mencicipi Serabi Notosuman yang sangat nikmat.

• Kereta Api Jaladara

Kereta api Jaladara atau Sepur Kluthuk Jaladara ini secara umum dikenal sebagai kereta uap Jaladara. Kereta api Jaladara sendiri sudah ada sejak era kolonial dan selalu identik dengan warna hitamnya. Namun, perlu diketahui juga jika ingin menaiki kereta api Jaladara harus melakukan reservasi terlebih dahulu.

• Kerbau Putih Kyai Slamet

Sekilas kerbau ini memang mirip dengan kerbau khas dari Tana Toraja. Namun, perlu diketahui juga jika konon katanya kerbau putih di Solo ini merupakan keturunan kerbau keramat Kyai Slamet.

Kyai Slamet dan keturunannya selalu dianggap istimewa bagi masyarakat yang tinggal di Surakarta dan sekitarnya. Ada beberapa tradisi dan budaya lokal yang mana melibatkan keberadaan Kerbau Putih Kyai Slamet ini.