Sonora.ID - Salah satu bencana alam yang paling sering terjadi di wilayah Indonesia adalah gempa bumi. Indonesia memang dikenal sebagai salah satu negara yang mempunyai tingkat kegempaan yang sangat tinggi di dunia, yakni lebih dari 10 kali lipat tingkat kegempaan yang terjadi di Amerika Serikat.
Bahkan menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hampir seluruh kepulauan di Indonesia baik pulau besar maupun kecil memiliki potensi yang sama.
Adapun kawasan yang paling rawan mengalami gempa bumi adalah Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Lampung, Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Aceh, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, dan Papua.
Baca Juga: Inilah Proses Terjadinya Gempa Bumi
Pengertian Gempa Bumi
Mengutip dari buku Panduan Keselamatan saat Gempa Bumi, istilah gempa bumi telah dikemukakan oleh para ahli khususnya yang berkecimpung di bidang geologi.
Gempa bumi dapat diartikan sebagai sebuah peristiwa pelepasan energi dari bagian dalam bumi, tempat sejumlah besar panas disimpan.
Panas tersebut kemudian mendorong plak bergerak. Ketika dua plat bergerak melawan satu sama lain dan menghasilkan gesekan, maka menyebabkan energi menumpuk. Pelepasan energi inilah yang memicu terjadinya gempa bumi.
Dengan kata lain, gempa bumi merupakan pelepasan tekanan energi yang terjadi secara keras dan tiba-tiba yang menyebabkan bergetarnya bumi ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.
Jenis dan Penyebabnya
Sementara itu, mengutip dari laman BPBD Kota Aceh, jenis atau macam gempa bumi dibagi berdasarkan penyebab dan kedalamannya.
a. Berdasarkan Kedalamannya
Berdasarkan kedalamannya, jenis-jenis gempa bumi juga dibedakan menjadi 3, yaitu :
Gempa bumi yang hiposentrumnya (pusat gempa) berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi (di dalam kerak bumi). Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.
Gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi. Umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.
Gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.
b. Berdasarkan Penyebabnya
Menurut penyebab terjadinya, gempa bumi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
Gempa bumi yang disebabkan oleh letusan gunung berapi, misalnya, gempa G. Bromo, gempa G. Una-Una, gempa G. Krakatau.
Gempa bumi yang terjadi karena pergeseran lapisan kulit bumi akibat lepasnya energi di zone penunjaman. Gempa bumi tektonik memiliki kekuatan yang cukup dahsyat, misalnya, gempa Aceh, Bengkulu, Pangandaran.
Gempa bumi yang disebabkan oleh tanah longsor, gua-gua yang runtuh, dan sejenisnya. Tipe gempa seperti ini hanya berdampak kecil dan wilayahnya sempit.
Cara Menyelamatkan Diri
a. Bila berada di dalam ruangan
b. Bila berada di luar ruangan
c. Bila sedang mengendarai kendaraan
d. Bila sedang berada di dalam kereta api
e. Bila sedang berada di gunung/pantai
Baca Juga: Mengenal Seismograf, Alat Pengukur Gempa Bumi yang Sering Terjadi di Indonesia!
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.