Jenis trafo isolasi ini sering digunakan pada rangkaian inverter, yaitu rangkaian untuk mengubah tegangan DC menjadi tegangan AC dengan besar tegangan yang sama.
Pada trafo isolasi jumlah lilitan primer dan lilitan sekunder berjumlah sama karena prinsip kerja trafo isolasi hanyalah untuk mengisolasikan tegangan tanpa menaikkan ataupun menurunkan tegangan.
Sesuai dengan namanya, fungsi trafo isolasi yaitu berfungsi untuk mengisolasi tegangan input dan tegangan output.
4. Trafo CT dan Trafo Non CT
Jenis trafo berikutnya adalah trafo CT dan trafo non CT. Kedua trafo ini memiliki fungsi yang berbeda.
Fungsi trafo CT adalah untuk membuat rangkaian power supply simetris gelombang penuh seperti yang biasa digunakan untuk amplifier saat ini yang memakai kutub positif, netral, dan negatif.
Baca Juga: Trafo Listrik Meledak, Layanan di Balaikota Makassar Lumpuh
Sedangkan trafo non CT memiliki fungsi yang berlawanan dari trafo CT. Fungsi trafo non CT ini adalah untuk power supply Non simetris, yakni power supply yang hanya punya kutub positif serta kutub negatif saja.
5. Trafo Daya
Jenis trafo daya ini juga sering digunakan di stasiun pembangkit listrik maupun gardu transmisi.
Pada umumnya, jenis trafo ini memiliki tingkat insulasi yang tinggi. Trafo daya merupakan trafo yang berukuran besar. Fungsi trafo daya ini biasanya dipakai dalam aplikasi transfer daya tinggi di mana dayanya dapat mencapai hingga 33 Kilo Volt.
6. Trafo Distribusi
Jenis berikutnya adalah trafo distribusi, di mana fungsi trafo ini adalah untuk mendistribusikan energi listrik dari pembangkit listrik pada perumahan maupun pada lokasi industri.
7. Trafo PLN
Jenis trafo ini sangat diperlukan oleh penyedia listrik terbesar di Indonesia. Jenis trafo PLN ini memiliki banyak fungsi. Trafo ini dapat berfungsi untuk menaikkan daya, menurunkan daya dan masih banyak lagi fungsi trafo PLN yang lainnya.
8. Trafo Arus
Trafo arus ini berfungsi untuk mengonversi arus primer yang memiliki nilai arus yang besar. Pada umumnya, nilai arus sekitar puluhan sampai dengan ribuan ampere, akan dikonversi menjadi arus sekunder yang memiliki nilai rendah yaitu 1A atau 5A, sesuai dari aplikasi yang dibutuhkan.