Perbedaan antara pernapasan dada dan perut sangat penting untuk dipahami karena cara kita bernapas dapat mempengaruhi kesehatan dan kualitas hidup kita.

Pernapasan perut bisa membantu mengurangi stres dan meningkatkan fungsi sistem saraf parasimpatik, sementara pernapasan dada yang berlebihan bisa menyebabkan kecemasan dan masalah kesehatan seperti sakit kepala, leher kaku, dan sakit bahu.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami perbedaan pernapasan dada dan perut serta mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki pola pernapasan kita jika diperlukan.

Untuk tahu lebih jauh soal perbedaan pernapasan dada dan perut, simak paparan yang dikutip Sonora dari Kompas.com berikut ini.

Pernapasan Dada

Dilansir dari Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia (APKI), manusia melakukan pernapasan dada untuk menghirup oksigen.

Pernapasan dada melibatkan kerja otot antar tulang rusuk atau intracoastal sebagai pemicu kontraksi dan relaksasi rongga dada.

Saat menarik napas, otot-otot intracoastal akan berkontraksi sehingga rongga dada mengembang dan kembali ke posisi semula saat menghembuskan napas sehingga ronga dada mengecil.

Baca Juga: Fungsi Faring pada Sistem Pernapasan dan Pencernaan Manusia!

Pernapasan Perut

Dilansir dari Healthline, pernapasan diafragma atau pernapasan perut melibatkan sepenuhnya perut, otot perut, dan diafragma saat bernapas. 

Berarti, pernapasan perut secara aktif menarik diafragma ke bawah dengan setiap napas ke dalam.

Dengan cara ini, pernapasan perut membantu paru-paru terisi lebih efisien.

Selama pernapasan diafragma, seseorang secara sadar menggunakan diafragma untuk mengambil napas lebih dalam.

Pengguna napas perut juga akan merasakan sensasi mengembang atau meregang di perut, bukan hanya di dada dan bahu.

Demikian penjelasan mengenai perbedaan pernapasan dada dan perut sebagaimana di atas. Semoga bermanfaat.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News

Baca Juga: Cara Kerja Organ Pernapasan pada Ikan, Berikut Ini Penjelasannya