Sonora.ID - Dioda merupakan komponen aktif elektronika yang terdiri dari dua kutub dan berfungsi menyearahkan arus atau mengalirkan arus satu arah.
Dioda semikonduktor dibentuk dengan cara menyambungkan semikonduktor dibentuk dengan cara menyambungkan semikonduktor tipe P dan semikonduktor tipe N.
Pada saat terjadinya sambungan atau junction P dan N, hole pada bahan P dan elektron-elektron pada bahan N di sekitar sambungan cenderung untuk berkombinasi.
Hole dan elektron yang berkombinasi ini saling meniadakan sehingga pada daerah sekitar sambungan ini kosong dari pembawa muatan dan terbentuk daerah pengosongan (depletion region). Selanjutnya, bahan tipe P akan menjadi anoda, sedangkan bahan tipe N akan menjadi katoda.
Baca Juga: Perbedaan Arus AC dan DC dalam Kelistrikan, Beserta Penjelasannya
Sifat Dioda
Mengutip dari buku Siap UN/USBN Elektronika SMK, sifat-sifat dioda di antaranya adalah sebagai berikut.
Jenis dan Fungsi Dioda
Berfungsi sebagai penyearah arus AC menjadi DC.
Digunakan pada penyearah gelombang penuh.
Berfungsi sebagai pengaman rangkaian dan juga penstabil tegangan.
Berfungsi sebagai indikator karena menghasilkan cahaya monokromatik. Untuk masing-masing warna yang dihasilkan, LED ini membutuhkan tegangan panjar yang berbeda-beda.
Biasa digunakan sebagai sensor cahaya.
Dioda yang mempunyai sifat kapasitas berubah-ubah sesuai dengan tegangan yang diberikannya. Sesuai dengan sifatnya, dioda ini juga disebut dengan dioda kapasitas variabel atau varicap diode (variable capacitance diode).
Dioda yang mempunyai fungsi sebagai pengendali. SCR ini sering disebut thirystor.
Cara Kerja Dioda
Sementara itu mengutip dari sumber lainnya, cara kerja dioda terbagi dalam tiga kondisi, yaitu kondisi tanpa tegangan (unbiased), diberikan tegangan positif (forward biased), dan diberikan tegangan negatif (reverse biased).
Kondisi tanpa tegangan berarti tidak ada medan listrik yang menarik elektron dari katoda. Pada kondisi ini, akan timbul reaksi P-N junction yang menghasilkan pembatasan medan listrik.
Proses ini diawali dengan difusi, yaitu pergerakan muatan elektron dari sisi n ke sisi p kemudian kemudian berhenti pada suatu tempat di sisi p yang disebut holes.
Pergerakan elektron yang meninggalkan ion positif di sisi n dan holes (sisi p) yang terisi elektron akan menimbulkan ion negatif.
Pada proses ini bagian anoda disambungkan dengan terminal positif sumber listrik. Sementara itu, bagian katoda disambung dengan terminal negatif.
Tegangan eksternal akan mengakibatkan ion-ion yang menjadi penghalang aliran listrik tertarik ke masing-masing kutub.
Ion negatif kemudian akan tertarik ke sisi anoda yang positif dan ion positif akan tertarik ke sisi katoda yang negatif.
Hilangnya penghalang antara kedua ion memungkinkan adanya pergerakan elektron di dalam dioda sehingga arus listrik dapat mengalir dan menjadi rangkaian tertutup.
Sementara itu, pada reverse biased bagian anoda disambungkan dengan terminal negatif sumber listrik, sedangkan bagian katoda disambung dengan terminal positif.
Tegangan eksternal akan mengakibatkan ion tertarik ke masing-masing kutub juga. Ion negatif kemudian akan tertarik ke sisi katoda yang diberi tegangan positif dan ion positif akan tertarik ke sisi anoda yang negatif.
Pergerakan ion-ion tersebut searah dengan medan listrik statis yang menghalangi pergerakan elektron dan menyebabkan listrik tidak dapat mengalir melalui dioda sehingga terbentuklah rangkaian terbuka.
Baca Juga: 7 Penemuan Nikola Tesla, Salah Satunya Temukan Arus Listrik!
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.