Samuel menerangkan dalam pelaksanaanya, upacara naik dango ini juga terwujud kebersamaan, gotong royong, dan merasa memiliki satu dengan yang lainnya, yang tergambar pada kegiatan-kegiatan yang diramu oleh masyarakat dayak kanayatn.
"Seperti olahraga, pagelaran seni baik itu seni rupa maupun seni pertunjukan, dan permainan rakyat. Hal ini dijadikan sebagai rutinitas tahunan oleh masyarakatnya selepas panen padi, serta menjadi sebuah konsistensi yang harus dilakukan agar menjadi baik dan terpelihara selamanya," terangnya.
Sebelumnya, lanjut Samuel, terlebih dahulu juga melaksanakan bahaupm sebagai wadah untuk mengumpulkan para pemangku adat yaitu pengurus Dewan Adat Dayak dan pengurus adat (timanggong, pasirah dan pangaraga) antara lain tujuannya untuk menentukan pelaksanaan kegiatan naik tempat dango selanjutnya dan membahas hal-hal yang berkaitan dengan hukum adat, adat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat.
"Semua ini dilakukan untuk tetap memelihara, melestarikan, mengembangkan, memberdayakan dan menjunjung tinggi adat, adat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang mengandung nilai-nilai positif sebagai budaya warisan leluhur," lanjut Pj. Bupati.
Terakhir dirinya mengucapkan selamat melaksanakan kegiatan ritual adat naik dango ke-38 tahun 2023, semoga melalui kegiatan ini adat dan budaya dayak tetap terus terjaga serta lestari hingga nanti.
"Selamat melaksanakan acara naik dango ke-38 tahun 2023 di Kabupaten Landak semoga seluruh peserta kegiatan tetap kompak dari awal hingga akhir kegiatan serta ke depan kegiatan ini bisa jauh lebih meriah, " pungkas Samuel.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News