Istilah Bhinneka Tunggal Ika ini berasal dari bahasa Sansekerta. "Bhinneka" berasal dari gabungan kata "bhinna" yang artinya "berbeda-beda" dan "Ika" yang artinya "itu" atau "tunggal".
Sehingga, pengertian Bhinneka Tunggal Ika dalam buku Sutasoma terkait dengan keyakinan Hindu dan Buddha yang melebur menjadi satu.
Baca Juga: Perwujudan Nilai-nilai Pancasila dalam Bidang Pertahanan Keamanan
Pada awalnya, Bhinneka Tunggal Ika digunakan untuk mendamaikan masyarakat pemeluk agama Hindu dan Budha saat zaman Majapahit.
Kemudian, penggalan dari Kitab Sutasoma tersebut digunakan kembali oleh bangsa Indonesia setelah kemerdekaan, setelah diteliti kembali oleh Mohammad Yamin.
Tentu hal ini sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia yang punya perbedaan latar belakang, tetapi bersatu untuk meraih kedaulatan.
Bhinneka Tunggal Ika pun juga bisa diterima secara luas, bukan hanya keyakinan Hindu dan Buddha saja, melainkan semua keyakinan di Indonesia.
Semboyan ini dirasa sangat cocok untuk bangsa Indonesia yang memiliki begitu banyak perbedaan, tapi tetap menjadi bangsa yang kokoh.
Baca Juga: Makna Pancasila sebagai Pembina Persatuan dan Kesatuan, Apa Artinya?
Karena semboyan Bhinneka Tunggal Ika sudah mendarah daging, maka Bhinneka Tunggal Ika dijadikan bagian lambang garuda Pancasila.
Karena menjadi semboyan nasional, maka pengertian Bhinneka Tunggal Ika mengalami pergeseran makna asli.
Makna Bhinneka Tunggal Ika tidak lagi berkaitan dengan keyakinan tertentu saja.
Melainkan, pengertian Bhinneka Tunggal Ika dalam lambang garuda Pancasila adalah "Berbeda-beda tapi tetap satu jua", yang kita kenal hingga sekarang.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.