Banjarmasin, Sonora.ID - Tercatat sebanyak 624 sekolah dibawah naungan Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasin telah mendaftar Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).
"Sejak dimulai 2021 hingga 2023 ini, sudah ada 624 sekolah. Baik PAUD, TK, SD, SMP Negeri maupun swasta," ucap Nuryadi, Kepala Disdik Banjarmasin kepada Smart FM.
Ia menyebut, bahwa Kota Banjarmasin berada di peringkat kedua dari seluruh kabupaten kota di Kalimantan Selatan yang mendaftarkan IKM.
Satu tingkat dibawah Kabupaten Banjar mencapai 728 sekolah. Sedangkan terendah diduduki Kota Banjarbaru hanya berjumlah 234.
"Di Banjarmasin direspon baik oleh sekolah," ungkapnya.
Baca Juga: Seleksi Direksi PT Air Minum Bandarmasih, Warganet Mencibir!
Bahkan sejauh ini menurut Nuryadi, sudah ada beberapa sekolah yang sudah menerima melaksanakan kurikulum merdeka lewat sekolah penggerak.
Misalnya di tahun 2021, ada sebanyak 16 sekolah terdiri dari PAUD, TK, SD dan SMP yang menjalankan kurikulum itu.
"Tahun kedua juga ada 16 sekolah lagi. Sebanyak 10 SD, 2 SMP dan sisanya PAUD. Sekarang di tahun 2023 bertambah lagi," sambungnya.
Lebih jauh, Nuryadi menjelaskan, untuk mendukung sekolah yang sudah mendaftar IKM, para guru juga diminta untuk melatih potensinya melalui guru penggerak dan sekolah penggerak.
"Pemko Banjarmasin juga memberikan dukungan dan pendampingan lewat Balai Guru Penggerak (BGP). Selain itu juga Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Pemprov Kalsel," pungkasnya.
Lalu, bagaimana jika ada sekolah yang bersikeras tetap tidak menerapkan kurikulum merdeka?
Maka menurut Nuryadi akan merugikan sekolah itu sendiri. Karena sekolah-sekolah tersebut terancam ditinggalkan masyarakat. Alias sepi dari peserta didik.
"Masyarakat pasti ingin mencari pendidikan yang bagus untuk anaknya. Kalau SD sudah lumayan banyak. Tinggal PAUD yang masih banyak belum menerapkan. Kita harapkan 2023 ini semua sekolah sudah menjalankan kurikulum merdeka," harapnya.
Diketahui, “Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar”, menjadi tema Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2023.
Hal itu tertuang dalam surat bernomor 12811/MPK.A/TU.02.03/2023 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI, yang menjadi pedoman upacara Hardiknas pada 2 Mei 2023 nanti.
Tema Hardiknas tahun 2023 sendiri mencerminkan semangat perubahan yang positif dalam dunia pendidikan di Indonesia.
Disamping itu juga menunjukkan upaya untuk memperkuat Merdeka Belajar sebagai sebuah program penting dalam pendidikan nasional.
Kondisi ini semakin mempertegas, kalau Pemerintah ingin menggeser Kurikulum 2013 (K-13) dari sekolah-sekolah dan menggantinya dengan kurikulum merdeka.
Sementara itu, Kepala SMPN 24 Banjarmasin Pahri mengaku, siap menjalankan kurikulum merdeka pada tahun aran baru 2023-2024.
"SMP diharuskan melaksanakan kurikulum merdeka. Jadi kita harus mengikuti," ungkapnya.
Untuk kepentingan hal tersebut, para guru menurut Pahri sudah mengikuti pelatihan mandiri. Termasuk menyiapkan perangkat pembelajarannya, seperti buku-buku pelajaran.
Baca Juga: May Day 2023, Buruh Banjarmasin Minta Perubahan UU Cipta Kerja!
"Di awal Juni kita juga akan menyelenggarakan workshop. Namun pada 14 Mei akan kita sosialisasikan dulu ke guru-guru," tambahnya lagi.
Ia menambahkan, bahwa penerapan kurikulum merdeka dengan K-13 sebelumnya tidak jauh berbeda.
Hanya saja pada kurikulum merdeka ada penekanan kepada siswa untuk melaksanakan tugas-tugas mandiri.
"Kelihatannya di kurikulum merdeka siswa lebih diharapkan berperan aktif," tutupnya.