Sonora.ID - Berikut akan diulas materi pelajaran Sejarah tentang 6 agenda reformasi 1998 yang menjadi bagian dari Sejarah penting di Indonesia.
Reformasi adalah proses perubahan atau pembentukan kembali suatu tatanan kehidupan yang lama, diganti dengan tatanan kehidupan yang baru.
Adapun tujuan reformasi adalah untuk melakukan perbaikan di berbagai bidang kehidupan masyarakat sehingga menjadi lebih baik dan tepat sasaran di masa depan.
Gerakan reformasi pernah terjadi pada 20 Mei tahun 1998 di mana terjadi puncak krisis yang memaksa Soeharto menyatakan 'berhenti'sebagai Presiden Republik Indonesia.
Penyebab lengsernya Soeharto tak bisa dilepaskan dari gerakan mahasiswa pada tahun tersebut.
Saat itu banyak mahasiswa dan rakyat menuntut adanya reformasi pada sistem pemerintahan di Indonesia.
Para mahasiswa juga menyampaikan sejumlah tuntutan reformasi yang disebut enam agenda reformasi.
Apa isi 6 agenda reformasi 1998? Berikut ulasan selengkapnya.
Baca Juga: Ini Latar Belakang Lahirnya Reformasi dan Tujuannya
6 Agenda Reformasi 1998
1. Pengadilan terhadap Soeharto dan pengikutnya
Agenda utama dari reformasi yang dilakukan saat reformasi pada tahun 1998 yang pertama adalah melakukan pengadilan terhadap Soeharto dan pengikutnya.
Di masa kepemimpinan Soeharto, kondisi perekonomian Indonesia sedang kacau, terlebih setelah terjadi krisis moneter tahun 1998.
Akibat kondisi tersebut, para mahasiswa melakukan gerakan untuk meminta Soeharto 'turun' dari jabatannya sebagai Presiden.
Mereka juga menuntut agar Soeharto dan para kroninya diadili seadil-adilnya atas maraknya kasus KKN yang merugikan negara.
2. Amandemen UUD 1945
Bagian dari 6 agenda reformasi selanjutnya adalah dilakukannya amandemen atau perubahan terhadap UUD 1945.
Di masa pemerintahan Soeharto, tidak ada hukum yang diterapkan untuk membatasi jabatan atas presiden atau menteri.
Karena itu, bisa dikatakan Soeharto bisa memimpin selama mungkin.
Jika tidak dilakukan amandemen UUD 1945, maka dikhawatirkan pemimpin selanjutnya melakukan hal serupa.
3. Otonomi Daerah
Otonomi daerah sebagai salah satu agenda untuk melakukan reformasi sehingga semua daerah dapat melakukan perkembangan daerahnya sendiri guna untuk meratakan pembangunan dan juga kesejahteraan.
Sebelumnya di masa orde baru, Soeharto hanya berfokus mengembangkan pulau Jawa.
Dengan adanya reformasi, diharapkan dapat membuka kesempatan untuk daerah-daerah mengembangkan otonomi daerahnya.
4. Menghapus Dwifungsi ABRI
Sebelum menjadi Presiden, Soeharto diketahui menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad).
Setelah ditetapkan sebagai Presiden, Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau dikenal dengan ABRI memiliki dua fungsi yaitu fungsi keamanan dan juga fungsi sosial politik.
Dwifungsi ini menimbulkan masalah karena ABRI disebut sebagai kekuatan besar yang tidak memihak rakyat.
Karena itulah, pada agenda reformasi, rakyat menuntut penghapusan dwifungsi ABRI.
5. Menghapuskan Korupsi, Kolusi, Nepotisme
Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto terjadi KKN besar-besaran yang di mana menyebabkan Indonesia tidak lagi berjalan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia.
6. Menegakkan Supremasi Hukum
Pada masa pemerintahan Orde Baru, hukum yang dibuat justru hanya untuk menghukum rakyat itu sendiri.
Sementara para penguasa dapat melakukan hal yang sesuai dengan keinginannya sendiri.
Demikian ulasan tentang 6 agenda reformasi 1998 yang menjadi bagian dari sejarah bangsa Indonesia.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News