Bendera ini dikibarkan untuk pertama kalinya pada 4 Januari 1948 ketika Burma memperoleh kemerdekaan dari Inggris.
Desain bendera banyak terinspirasi dari perjuangan Perlawanan Burma atas Jepang pada masa Perang Dunia II.
Bintang putih besar menunjukkan penghormatan terhadap perjuangan anti-fasis selama melawan Jepang. Sementara lima bintang kecil melambangkan persatuan berbagai etnis yang melakukan perlawanan demi terciptanya persatuan republik.
Lambang bintang dipilih karena bintang bermakna selalu bergerak maju dan dipercaya sebagai petunjuk oleh para pengelana.
Bendera Republik Sosialis Persatuan Burma (1974-1988) dan Myanmar (1988-2010)
Pada 1962, pemerintahan sipil Burma digulingkan oleh angkatan bersenjata yang mendukung rezim otoriter. Sekitar satu dekade kemudian, bendera Burma diganti, dengan masih mengadopsi bendera merah bercorak biru yang di atasnya terdapat bintang-bintang berwarna putih.
Bendera baru ini memiliki rasio dan warna latar belakang yang sama dengan yang sebelumnya.
Perbedaannya adalah di dalam bidang biru diganti dengan gambar pinion atau roda gigi dan tanaman padi yang dikelilingi oleh 14 bintang putih.
Padi melambangkan petani sedangkan pinion melambangkan pekerja, kombinasi yang menggambarkan bahwa para petani dan pekerja sebagai kelas sosial dasar untuk membangun negara. Sedangkan 14 bintang putih berukuran sama mewakili kesetaraan dan kesatuan dari 14 negara anggota Uni.