ilustrasi, Arti Asmaul Husna Al-Qayyum dan Dalilnya dalam Al-Qur'an (
Freepik)
Maksudnya adalah Allah SWT tidak membutuhkan apapun dari seluruh makhluk.
Selain itu, Allah SWT juga tidak akan ditimpa kekurangan.
Kedua, arti Al-Qayyum adalah Allah SWT yang selalu mengatur makhluk-Nya.
Maksudnya, Allah SWT adalah Yang Maha Mengatur dan Memperhatikan Urusan makhluk-Nya.
Sebagai bukti bahwa Allah SWT memiliki sifat Al-Qayyum, yaitu Allah SWT menciptakan segala sesuatu yang terdapat di bumi dan langit secara mandiri tanpa bantuan siapapun.
Apabila Allah SWT menginginkan atau berkehendak akan sesuatu, Dia cukup hanya mengucap "kun" (jadilah), maka terjadilah.
Dalil dalam Al-Qur'an
Asmaul Husna Al-Qayyum disebutkan tiga kali di dalam Al-Qur'an, yaitu:
Allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa'u 'indahū illā bi`iżnih, ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min 'ilmihī illā bimā syā`, wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-'aliyyul-'aẓīm
Artinya: Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
Wa 'anatil-wujụhu lil-ḥayyil-qayyụm, wa qad khāba man ḥamala ẓulmā
Artinya: Dan tunduklah semua muka (dengan berendah diri) kepada Tuhan Yang Hidup Kekal lagi senantiasa mengurus (makhluk-Nya). Dan sesungguhnya telah merugilah orang yang melakukan kezaliman.