Sonora.ID – Indonesia memiliki banyak jenis musik tradisional yang diwariskan secara turun temurun. Apa saja ciri ciri musik tradisional dan fungsinya?
Pengertian musik tradisional terdiri dari dua kata, yaitu musik dan tradisional yang berakar dari bahasa Yunani dan Latin.
Dalam bahasa Yunani, yaitu mousike diambil dari nama dewa mitologi Yunani, yaitu Mousa yang memimpin ilmu pengetahuan.
Sedangkan, arti tradisional dalam bahasa Latin, yaitu kebiasaan masyarakat yang sifatnya turun temurun.
Musik tradisional adalah musik yang lahir serta berkembang dari kebudayaan suatu daerah yang diwariskan secara turun temurun.
Baca Juga: 10 Alat Musik Tradisional Aceh, Wujud Keanekaragaman Budaya Indonesia
Ciri-ciri musik tradisional
Musik tradisional memiliki sejumlah ciri yang membedakannya dengan jenis musik lainnya, yaitu:
1. Dipelajari secara lisan
Musik tradisional diwariskan secara turun temurun, sehingga musik tradisional lebih sering dipelajari secara lisan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
2. Bersifat informal
Maksudnya, musik tradisional lebih sering digunakan sebagai hiburan, namun ada juga musik tradisional yang digunakan sebagai sarana ritual.
3. Umumnya menggunakan bahasa daerah
Lirik musik tradisional menggunaka bahasa daerah sehingga jenis musik ini lebih dikenal oleh masyarakat daerah.
4. Menggunakan alat musik daerah
Musik tradisional menggunakan alat musik daerah, seperti gamelan, kecapi, dan lainnya. Biasanya alunan irama dan melodinya akan menunjukkan ciri khas kedaerahan.
5. Menjadi bagian budaya masyarakat
Musik tradisional dan budaya masyarakat tidak dapat dipisahkan, musik tradisional adalah satu kesatuan yang utuh dengan budaya masyarakat.
Baca Juga: 6 Fungsi Alat Musik Tradisional, Ternyata Bisa Jadi Sarana Komunikasi
Fungsi musik tradisional
Fungsi musik tradisional menunjukkan peran dan kedudukanya dalam tradisi di kehidupan masyarakat sehari-hari.
Secara umum fungsi musik tradisional bagi masyarakat Indonesia antara lain sebagai sarana upacara adat (ritual), hiburan, pengiring tari, sarana komunikasi, sarana pengungkapkan diri, dan sarana ekonomi.
1. Sebagai sarana upacara adat atau ritual
Musik tradisional berkaitan erat dengan upacara ritual kebudayaan seperti kematian, kelahiran, perkawinan, hingga upacara keagamaan, dan kenegaraan.
Contohnya pada upacara adat panenan (memulai tanam padi) yang ada di tengah masyarakat Kanekes. Musik tradisi yang dipergunakan adalah angklung buhun.
Biasanya, di beberapa daerah, bunyi yang dihasilkan oleh instrumen musik tertentu dipercaya mempunyai kekuatan magis atau spiritual.
2. Hiburan
Musik merupakan salah satu cara masyarakat untuk menghilangkan kejenuhan, dan sarana rekreasi hingga ajang pertmuan dengan warga lainya. Hiburan yang bersifat individu, akan dapat membantu menyegarkan kembali keletihan mental seseorang.
3. Mengiringi sebuah tarian
Di Indonesia musik tradisional yang dibuat juga menjadi elemen penting untuk mengiringi tarian- tarian khas daerah. Oleh karena itu, banyak tarian daerah di Indonesia hanya dapat diiringi oleh musik khas daerahnya.
4. Sarana untuk berkomunikasi
Secara umum, berbagai macam alat dan pola bunyi dimaksudkan untuk menyebarkan pemberitahuan akan adanya suatu peristiwa (kematian, pencurian, dan sebagainya), keadaan (darurat, siaga, aman), penanda waktu (mulai atau akhir kerja, waktu ibadah, dan sebagainya), hingga kegiatan bersama (gotong-royong dan berkumpul).
Alat musik tradisional yang biasa dipakai seperti kentongan, beduk di masjid, lonceng di gereja merupakan alat tradisional yang digunakan sebagai sarana komunikasi.
5. Sarana mengungkapkan diri
Bagi para seniman maupun orang biasa, menciptakan dan memainkan musik merupakan salah satu sarana untuk berekspresi atau mengungkapkan diri. Melalui musik, mereka mengaktualisasikan potensi diri.
6. Sarana Ekonomi
Musik tradisional juga mampu menghasilkan pendapatan dari lahan wirausaha, baik bagi seniman, pebisnis, maupun pemodal. Pendapatan ekonomis bisa bersifat komersial dan layanan bakti.
Bagi para seniman pendapatan bisa berwujud dari ucapan terima kasih atau honorarium, atas jasa musiknya. Sedangkan, pendapatan berupa bayaran bersifat pekerjaan pokok (profesi), maupun sambilan (amatir).
Bisnis musik tradisional bisa berlangsung apabila hal tersebut berupa sebuah industri. Contohnya industri jasa, pada penyelenggara pentas (event organizer), Industri produk berupa pembuatan alat-alat musik, rekaman, kelengkapan bermain musiknya, dan lain sebagainya. Sisi perdagangan juga bisa berupa penjualan produk.
Baca Juga: Cara Memainkan Angklung, Lengkap dengan Sejarah dan Jenis-jenisnya
Contoh musik tradisional
Itu dia pembahasan dan penjelasan mengenai ciri-ciri musik tradisional dan fungsi beserta contohnya.
Semoga bermanfaat!
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.