Sonora.ID - Indonesia adalah negara tropis, sehingga udara di Indonesia cenderung panas, terlebih beberapa bulan di pertengahan tahun 2023 ini.
Namun, ternyata Indonesia bukan satu-satunya yang mengalami udara panas, beberapa negara di sekitar Indonesia juga mengalami hal yang sama. Lalu bagaimana dengan Australia dan terdapat banyak gurun di benua tersebut?
Bicara soal gurun, berikut ini adalah alasan terbentuknya gurun di Benua Australia.
Letak Benua Australia
Australia memiliki banyak gurun, keberadaan gurun di Australia terjadi karena letak astronomisnya yang berada di 11° hingga 44° lintang selatan.
Dikutip dari Kompas.com, pada garis lintang 15° hingga 30° sebelah utara dan selatan khatulistiwa merupakan sabuk tekanan tinggi subtropis.
Sabuk bertekanan tinggi tersebut terjadi akibat udara panas naik dan mendingin di atmosfer sekitar khatulistiwa.
Dilansir dari National Geographic, massa udara yang lebih dingin dan kering menghalangi pembentukan awan sehingga sangat sedikit hujan yang turun ke daratan di bawahnya (Benua Australia).
Hal tersebut menjadikan Australia sebagai benua terkering kedua di dunia setelah Antartika dan sekaligus menjadi alasan terbentuknya gurun subtropis di Australia.
Baca Juga: MasyaAllah, 6 Potret Pengunungan Makkah Jadi Menghijau Padahal Dulunya Gurun
Alasan terbentuknya gurun di Benua Australia
Selain kering, hal tersebut membuat sebagian besar wilayah Australia sangat minim curah hujan dengan suhu udara yang panas.
Dilansir dari Australian Bureau of Statistics, curah hujan rata-rata benua Australia adalah 250 milimeter per tahun. Jika dibandingkan dengan curah hujan Indonesia yang sekitar 2.000 hingga 3.000 milimeter per tahun, jelas Australia sangat kering.
Dilansir dari Geoscience Australia, gurun Australia tersebar di dataran tinggi Barat dan dataran rendah pedalaman, melingkupi sekitar 18 persen dari total daratan Australia.
Berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: Kunjungi Australia, Gubernur Jajaki Kerjasama Bidang Pendidikan Hingga Energi Terbarukan