Sonora.ID - Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (ASMINDO) kembali akan menggelar IFFINA, Indonesia Mebel & Design Expo 2023.
Setelah sebelumnya sempat vakum selama 6 tahun, penyelenggaraan tahun ini merupakan ke-10 kalinya penyelenggaraan IFFINA sejak pertama kali digelar pada 2008.
Kali ini IFFINA akan didukung oleh 3 Kementerian terkait, yakni Kementerian Perindustrian, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Kementerian Perdagangan, juga Bank Indonesia.
Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki mengatakan kegiatan ini penting untuk perekonomian nasional karena mayoritas pelaku usaha furnitur adalah pelaku UMKM yang menyerap lapangan kerja besar.
Oleh karena itu, keberadaan pelaku usaha furnitur sangat penting ditengah persoalan angka pengangguran yang muncul akibat resesi ekonomi di Amerika Serikat dan Eropa.
Baca Juga: IFEX 2023 Optimis Majukan Industri Furnitur Indonesia di Kancah Internasional
"Memang dunia sedang lesu perekonomiannya dan sedang terjadi pergeseran landscape ekonomi dunia. Karena itu, kita juga mesti mencari potensipotensi pasar yang baru seperti Timur Tengah yang masih cukup baik dan growing yah, " ujar Menteri Teten dalam jumpa pers usai Launching IFFINA 2023 di Ruang Garuda, Kementerian Perindustrian Jakarta, Selasa (09/05).
Menteri Teten mengungkapkan selain Timur Tengah, peluang lain juga perlu dibidik di berbagai negara Asia lainnya dimana saat ini pertumbuhan ekonomi berpusat di kawasan Asia.
Ia pun menyambut baik expo dan pameran di dalam negeri juga cukup penting karena pasar dalam negeri juga dinilai besar, termasuk belanja pemerintah juga besar.
"Apalagi 40 persen APBN kita harus dibelanjakan produk lokal. Jadi itu bisa dimanfaatkan saat kondisi ekonomi dunia sedang tidak baik-baik saja", ujarnya
Di kesempatan yang sama, Vice Chairman Asmindo, Anne Patricia Sutanto mengatakan, IFFINA Expo 2023 akan diikuti oleh 400 perusahaan mebel dan kerajinan dari Tanah Air dan Internasional.
Nantinya, para pelaku mebel dan kerajinan akan memamerkan produk-produk unggulannya.
"Dari 400 perusahaan yang ikut, 90 persennya adalah dari Indonesia," ujar Anne.
Sementara itu, Ketua Umum Asmindo, Dedy Rochimat menjelaskan, industri mebel dan kerajinan merupakan industri yang PDBnya terus tumbuh sejak 6 tahun terakhir.
Baca Juga: Heru Budi Hartono Minta Lurah Percepat Administrasi Warga Terdampak Normalisasi Ciliwung
Selain itu, pasar mebel dunia adalah pasar yang sangat potential bagi Indonesia.
Pada tahun 2022 saja, pasar mebel dunia berhasil mencatat pendapatan secara global sebesar US$ 695 Miliar dan diprediksi meningkat menjadi US$ 766 Miliar pada akhir tahun 2023.
Namun, Jika dibandingkan dengan Indonesia, Industri mebel indonesia saat ini baru bisa mencatatkan pendapatan sebesar US$ 2,8 miliar tahun 2022 yang secara rangking global menempatkan Indonesia di urutan ke 17 dunia dan ke 4 di regional asia, masih dibawah China, Vietnam dan Malaysia.
Ia menambahkan selain menjadi industri penghasil devisa yang kuat, industri mebel juga memiliki nilai tambah yang tinggi karena rantai nilai yang panjang dan keunggulan pada sumber daya alam yang melimpah.
Dimana, Indonesia memiliki hutan produksi seluas 68 juta hektar, produsen 85% rotan dunia, dan nomor tiga produsen bambu terbesar dunia setelah China dan India.
"Industri mebel juga menjadi penyerap tenaga kerja yang besar karena termasuk dalam industri padat karya yang menyerap 500.000 tenaga kerja langsung per tahun 2021.Padahal seperti yang kita ketahui, industri mebel merupakan industri strategis yang memiliki banyak manfaat," tutur Dedy Rochimat
IFFINA merupakan pameran skala Internasional yang diinisiasi oleh ASMINDO. Pameran IFFINA 2023 merupakan pameran yang ke-10 kalinya digelar oleh ASMINDO, dan ASMINDO bangga bisa menyelenggarakannya kembali pada tanggal 14 – 17 September tahun ini bertempat di ICE (Indonesia Convention & Exhibition) BSD seluas 6 Hall.
Pameran ini akan menjadi showcase bagi 6 kategori utama, yaitu furniture, craft, project design, homeware, home fabric, serta decorative & gift. Jumlah pengunjung yang ditargerkan akan hadir ke pameran ini sekitar 10.000 orang dengan jumlah peserta pameran mencapai 400 perusahaan.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News