Sonora.id - Sejak dirilis tahun 2022, platform Rapor Pendidikan telah membantu lebih dari 284 ribu satuan pendidikan melakukan refleksi dan pembenahan, serta melakukan perencanaan berbasis data.
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Anindito Aditomo, pada acara Perilisan Rapor Pendidikan Versi 2.0 menjelaskan, Kemendikbudristek telah melaksanakan Asesmen Nasional yang mengukur kualitas hasil belajar literasi, numerasi, dan karakter serta kualitas lingkungan belajar.
“Sebagai bagian dari Merdeka Belajar, Kemendikbudristek telah melaksanakan Asesmen Nasional yang mengukur kualitas hasil belajar literasi, numerasi, dan karakter serta kualitas lingkungan belajar di seluruh satuan pendidikan di Indonesia.” ujar Anindito, Rabu (10/05/2023).
Baca Juga: Lewat Program Magang Instruktur, Kemendikbudristek Tingkatkan Pendidikan Inovatif di LKP
Anindito melanjutkan, hasil Asesmen Nasional (AN) ini kami sampaikan sebagai umpan balik dan dasar melakukan Perencanaan Berbasis Data melalui Platform Rapor Pendidikan.
Platform Rapor Pendidikan ini menjadi alat bagi satuan pendidikan untuk melakukan proses Identifikasi, Refleksi, dan Benahi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Guna mengoptimalkan pemanfaatan platform, Kemendikbudristek terus melakukan evaluasi dengan menjaring masukan dan aspirasi dari para pemangku kepentingan.
"Evaluasi tersebut mendorong Kemendikbudristek melakukan penyempurnaan platform Rapor Pendidikan secara berkelanjutan sehingga satuan pendidikan memperoleh bantuan yang semakin relevan dalam merencanakan pembenahan."imbuhnya.
Kini Platform Rapor Pendidikan Versi 2.0 telah dirilis dan dapat dimanfaatkan oleh satuan pendidikan, mulai dari PAUD, pendidikan dasar, menengah, SLB, hingga vokasi. Satuan pendidikan dapat menemukan beragam fitur baru.
“Saat ini platform Rapor Pendidikan hadir dengan proses identifikasi yang lebih ringkas, refleksi akar masalah yang lebih komprehensif, serta membantu satuan pendidikan untuk melakukan pembenahan dengan beragam inspirasi aksi pembenahan yang lebih mendorong aksi nyata”, ungkap Nino, sapaan akrab Kepala BSKAP Kemendikbudristek.
Dalam proses identifikasi masalah, Nino menjelaskan satuan pendidikan dapat mempelajarinya secara lebih ringkas melalui Halaman Ringkasan.
Halaman ini diawali dengan deskripsi ringkas kondisi satuan pendidikan yang dapat dibaca kurang dari 1 menit.
Baca Juga: Cara Cek PIP SD yang Belum Dicairkan Lewat pip.kemdikbud.go.id
"Ada pula fitur 6 indikator prioritas bagi jenjang pendidikan dasar dan menengah, serta fitur 8 indikator prioritas bagi jenjang SMK. Selain itu, warna indikator kini menjadi tiga warna saja. Warna merah untuk kondisi yang kurang, kuning untuk kondisi sedang, dan hijau untuk kondisi yang sudah baik." ujar Nino.
Di dalam tiap kartu indikator, satuan pendidikan dapat menemukan perbandingan hasil capaian dengan tahun sebelumnya.
Lalu, ada tombol ‘Arti Capaian Saya’ untuk membantu satuan pendidikan dalam memahami skor dari setiap indikator dan dari mana sumber datanya. Selain itu, satuan pendidikan dapat mengetahui posisi satuan pendidikannya dibanding satuan pendidikan lainnya.
Sementara, dalam proses refleksi Anindito menyebutkan refleksi akar masalah kini menjadi lebih komprehensif yang dapat dipelajari melalui halaman Akar Masalah. Pada halaman tersebut, satuan pendidikan dapat menemukan deskripsi indikator prioritas, empat kartu akar masalah utama, berbagai komponen akar masalah. Satuan pendidikan kemudian diajak untuk berhenti dan merefleksikan sejenak mengenai capaian indikator prioritasnya. Satuan pendidikan pun dapat mengunduh laporan lengkapnya dalam format excel.
Baca Juga: Cara Cek NPSN Sekolah dengan Mudah Secara Online di Situs Kemendikbud
Selanjutnya, satuan pendidikan dapat menggali beragam Inspirasi Benahi yang lebih mendorong aksi. Susunan inspirasi benahi juga sudah disesuaikan dan dimulai dengan indikator akar masalah yang paling mendesak.
Selain itu, setiap Inspirasi Benahi dilengkapi dengan tautan langsung ke langkah pembenahan konkret, seperti Pelatihan Mandiri yang relevan di Platform Merdeka Mengajar.
Kepala satuan pendidikan, pendidik, dan operator satuan pendidikan kini dapat mengakses platform Rapor Pendidikan Versi 2.0 melalui laman https://raporpendidikan.kemdikbud.go.id/. Melalui berbagai pembaruan platformnya, satuan pendidikan dapat semakin memahami hasil capaiannya.
Publik yang memiliki pertanyaan, kendala, serta masukan terkait platform Rapor Pendidikan dapat mengakses tautan https://bit.ly/FormLayananRaporPendidikan. Mari bergotong royong bersama seluruh ekosistem satuan pendidikan dalam memulai langkah pembenahan yang sesuai kebutuhan dengan platform Rapor Pendidikan.