Apa Hasil Kesepakatan pada Peristiwa Rengasdengklok?

11 Mei 2023 17:35 WIB
Apa hasil kesepakatan pada peristiwa Rengasdengklok?
Apa hasil kesepakatan pada peristiwa Rengasdengklok? ( Kompas.com)

Golongan muda

Golongan ini terdiri dari Sukarni, Adam Malik, dr. Muwardi, Wikana, Chaerul Saleh, dan B.M. Diah. Golongan ini bersikap lebih agresif. Mereka menginginkan proklamasi kemerdekaan secepatnya dilaksanakan sebelum tentara Sekutu mengambil alih kekuasaan dari Jepang.

Perbedaan tersebut menyebabkan terjadinya peristiwa Rengasdengklok yang terjadi pada 16 Agustus 1945 pukul 03.00 WIB.

Melansir Intisari.grid.id yang mengutip dari buku Sejarah Nasional Indonesia VI (1984) oleh Marwati Djoened Poesponegoro dan temannya, peristiwa tersebut berawal dari golongan pemuda membawa Ir Sukarno dan Mohammad Hatta ke luar kota.

Baca Juga: Susunan Acara pada Pembacaan Teks Proklamasi

Keputusan tersebut diadakan oleh para pemuda menjelang tanggal 16 Agutsus 1945 di Asrama Baperpi, Cikini, Jakarja.

Sukarni, Jusuf Kunto, dan lainnya sepakat untuk menculik Ir Sukarno dan Mohammad Hatta ke luar kota dengan tujuan menjauhkan mereka dari segala pengaruh Jepang.

Sehari penuh Sukarno dan Hatta berada di Rengasdengklok.

Meski rumusan proklamasi belum tertulis ketika berada di Rengasdengklok, namun Sukarno didepan Singgi menyatakan kesediannya untuk mengadakan Proklamasi itu segera sesudah kembali ke Jakarta.

Apa hasil kesepakatan pada peristiwa Rengasdengklok?

Mengutip buku Hafal Mahir Materi Ilmu Pengetahuan Sosial karangan Tim Grasindo (2015: 246), dalam pertemuan ini disepakati bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia harus dilakukan di Jakarta. Atas dasar kesepakatan itu, Ahmad Soebardjo segera menjemput Soekarno-Hatta di Rengasdengklok.

Rombongan tiba di Rengasdengklok pukul 17.30. Dalam pertemuan tersebut, Ahmad Soebardjo memberi jaminan kepada golongan muda dengan taruhan nyawanya bahwa proklamasi kemerdekaan akan dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 1945.

Atas jaminan tersebut, golongan muda bersedia melepaskan Soekarno-Hatta untuk kembali ke Jakarta. Kembalinya Soekarno-Hatta sekaligus untuk memulai perumusan teks proklamasi serta membahas segala persiapan proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: Sekretariat Presiden Kembalikan Teks Proklamasi kepada Arsip Nasional Republik Indonesia

Konsep proklamasi dibuat dalam selembar kertas, kemudian disalin menggunakan mesin ketik. Sayuti Melik berperan mengetik naskah teks proklamasi. Naskah tersebut kemudian dibaca secara langsung pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB, di jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta.

Sebelum naskah proklamasi dibacakan, Bung Karno terlebih dahulu berpidato mengenai bagaimana perjuangan bangsa Indonesia mencapai kemerdekaannya.

Baru setelah itu, dilakukanlah pengibaran Sang Saka Merah Putih oleh Suhud dan Latief. Acara diakhiri dengan sambutan Walikota Jakarta, yakni Suwirjo dan Dr. Muwardi.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm