Sonora.ID- Berikut ini adalah ulasan tentang apa yang menjadi latar belakang, tujuan dan negara anggota dari pakta warsawa.
Pakta Warsawa adalah sebuah aliansi militer yang dibentuk oleh Uni Soviet dan negara-negara komunis Eropa Timur pada tahun 1955 sebagai respon terhadap pembentukan NATO oleh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya.
Aliansi ini bertujuan untuk melindungi kepentingan Soviet dan negara-negara komunis lainnya di Eropa Timur dari ancaman militer barat.
Baca Juga: Sejarah Berdirinya ASEAN Sebagai Organisasi Perkumpulan Negara-negara
Latar Belakang Pakta Warsawa
Setelah berakhirnya Perang Dunia II pada tahun 1945, Eropa terbagi menjadi dua blok yang saling bertentangan: blok barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan blok timur yang dipimpin oleh Uni Soviet.
Konfrontasi antara kedua blok ini semakin meningkat, terutama setelah munculnya ancaman nuklir yang mengancam keamanan dunia.
Pada tahun 1949, Amerika Serikat membentuk NATO sebagai sebuah aliansi militer yang bertujuan untuk melindungi Eropa dari ancaman Soviet.
NATO terdiri dari Amerika Serikat, Kanada, dan negara-negara Eropa Barat lainnya.
Uni Soviet melihat pembentukan NATO sebagai ancaman terhadap keamanan nasionalnya dan menanggapi dengan membentuk Pakta Warsawa pada tahun 1955.
Pakta ini terdiri dari Uni Soviet dan negara-negara komunis di Eropa Timur seperti Polandia, Cekoslowakia, Jerman Timur, Hongaria, Rumania, Bulgaria, dan Albania.
Baca Juga: Mana Saja Negara yang Tidak Ikut Mendirikan Organisasi ASEAN?
Tujuan Pakta Warsawa
Tujuan utama Pakta Warsawa adalah untuk melindungi kepentingan Uni Soviet dan negara-negara komunis lainnya di Eropa Timur dari ancaman militer barat.
Pakta ini juga bertujuan untuk memperkuat integrasi ekonomi dan politik antara negara-negara anggota.
Dalam praktiknya, Pakta Warsawa adalah alat yang digunakan Uni Soviet untuk mempertahankan pengaruhnya di Eropa Timur dan mengendalikan negara-negara komunis lainnya. Pakta ini juga digunakan sebagai alat untuk menekan negara-negara yang ingin keluar dari orbit Soviet.
Baca Juga: Tujuan dan Manfaat MEA bagi Indonesia dan Negara-Negara ASEAN Lainnya
Negara Anggota Pakta Warsawa
Pakta Warsawa awalnya terdiri dari delapan negara anggota: Uni Soviet, Polandia, Cekoslowakia, Jerman Timur, Hongaria, Rumania, Bulgaria, dan Albania.
Namun, Albania keluar dari Pakta Warsawa pada tahun 1968 setelah Uni Soviet menyerbu Cekoslowakia.
Pada tahun 1970-an dan 1980-an, Pakta Warsawa semakin memperkuat hubungan antara negara-negara anggotanya dan meningkatkan kegiatan militer di Eropa Timur.
Namun, setelah Uni Soviet runtuh pada tahun 1991, Pakta Warsawa kehilangan kekuatan dan pengaruhnya.
Pada tahun 1995, Pakta Warsawa resmi dibubarkan dan negara-negara anggotanya menjadi anggota NATO atau Uni Eropa.
Sejak saat itu, aliansi militer seperti Pakta Warsawa tidak lagi menjadi fokus utama keamanan Eropa dan dunia internasional.
Baca Juga: Batu Mulia di Ujung Kabupaten Wonogiri, Sudah Ekspor hingga ke Eropa
Namun, sejak beberapa tahun terakhir, hubungan antara Rusia dan NATO kembali memanas. Rusia yang merasa terisolasi dari Eropa Barat, merasa terancam oleh kebijakan NATO dan Uni Eropa yang dianggap sebagai upaya membatasi pengaruh Rusia di kawasan Eropa Timur.
Khususnya setelah krisis Ukraina pada tahun 2014, dimana Rusia menduduki wilayah Krimea dan mendukung pemberontak separatis di wilayah Donetsk dan Luhansk, yang menyebabkan konflik bersenjata antara pihak Ukraina dan pemberontak yang hingga kini belum berakhir.
Konflik Ukraina yang memanas pada akhirnya memicu ketegangan antara Rusia dan NATO, terutama setelah NATO memutuskan untuk meningkatkan keberadaan militer di kawasan Eropa Timur sebagai respons terhadap agresi Rusia di Ukraina.
Hal ini menyebabkan kekhawatiran dan ketidakpercayaan antara kedua belah pihak, yang kemudian memicu kebijakan balasan dan meningkatkan ketegangan di kawasan Eropa Timur.
Baca Juga: Pernah Memecahkan Rekor! Inilah 5 Fakta Menarik tentang Kucing Persia
Sementara itu, negara-negara Eropa Timur yang dulunya menjadi anggota Pakta Warsawa dan saat ini menjadi anggota NATO merasa terancam oleh kebijakan agresif Rusia, terutama setelah Rusia mengembangkan teknologi militer dan nuklir yang semakin canggih.
Oleh karena itu, mereka meminta dukungan dan perlindungan dari NATO dan sekutunya, terutama Amerika Serikat, untuk mempertahankan keamanan dan stabilitas di kawasan Eropa Timur.
Dalam konteks ini, Pakta Warsawa yang dulunya menjadi aliansi militer yang kuat di Eropa Timur kini telah menjadi bagian dari sejarah, namun konflik politik dan keamanan antara Rusia dan NATO masih terus berlangsung hingga saat ini.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran aliansi militer dalam mempertahankan keamanan dan stabilitas di kawasan Eropa, terutama dalam menghadapi ancaman dari luar dan memastikan perdamaian di seluruh dunia.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.