Sonora.ID - Mencintai diri sendiri bukanlah bersikap egois untuk meminta setiap orang mengikuti apa yang diinginkan diri sendiri.

Studi dari psikolog menemukan bahwa cinta diri sendiri dan kasing sayang menjadi kunci kesehatan mental sehingga menghindarkan diri dari depresi.

Mencintai diri sendiri atau yang ramah disebut self-love harus diterapkan pada diri kita.

Self-love atau mencintai diri sendiri merupakan suatu perasaan mencintai diri sendiri apa adanya, mencintai kelebihan serta kekurangan yang dimiliki diri sendiri.

Self-love bukan berarti untuk memenuhi semua keinginan diri namun mengharuskan seseorang untuk memperlakukan diri dengan baik dan menerima apa adanya terhadap diri.

Self-love memberikan rasa percaya diri dan memberikan pikiran yang positif terhadap diri sendiri.

Seringkali kita terlalu keras pada diri sendiri. Melakukannya atas dorongan ingin unggul sepanjang waktu.

Baca Juga: Penting! Ini 10 Cara Mencintai Diri Sendiri atau Self Love Sebelum Kamu Mencintai Orang Lain!

Perilaku tersebut termasuk dalam ciri-ciri perfeksionisme, sebuah sikap yang sulit untuk merasa puas atas setiap pencapaian yang sudah dilakukan.

Tentunya menjadi perfeksionis bukanlah hal yang positif bagi diri kita.

Berikan apresiasi atas diri sendiri meskipun pencapaian yang dilakukan tidak sesuai ekspektasi, bukan berarti kita gagal sepenuhnya.

Pola pikir untuk selalu bersyukur dan membiarkan kesalahan terjadi adalah hal yang wajar dan seharusnya juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Perlu diingat bahwa tidak segala hal di dunia ini berada di bawah kontrol kita sesuai apa yang kita inginkan.

Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu, kita tidak perlu merasa rendah diri dalam hal apa pun.

Pikirkan hal-hal positif yang kita miliki dalam hidup dan nikmatilah momen-momen indah itu.

Selain itu, tidak masalah apabila kita melakukan kesalahan.

Ingatlah, tidak ada orang yang sempurna. Dari kesalahan, kita mampu belajar untuk tumbuh dan menjadi pribadi yang lebih bijaksana kedepannya.

Meski self-love penting diterapkan, bukan berarti kita dapat bebas melakukan apa pun tanpa memedulikan lingkungan sekitar.

Tetaplah berbuat baik, peduli, dan berempati kepada orang lain.

Kalau sampai berlebihan, self-love yang bablas atau berlebihan ini bisa membuat kita menjadi narsis. (Tiara Chintya Alifa)

Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News