“Di akhir Februari lalu, BI Sumsel telah meluncurkan program championship GNPIP yang salah satu diantaranya adalah Modernisasi Pertanian Memperkuat Sumsel sebagai Lumbung Pangan Nasional, dalam hal ini diwujudkan melalui pemberian bantuan 100 mesin penghasil pupuk organik. Dengan adanya bantuan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan produktivitas petani di tengah kenaikan harga pupuk saat ini.”, jelas Kepala Perwakilan Erwin. Lebih lanjut Erwin menjelaskan bahwa pada kesempatan tersebut BI Sumsel juga turut menyalurkan 78.000 benih cabai merah kepada para petani guna peningkatan produksi komoditas pangan melalui gerakan tanam (gertam) yang selaras dengan GSMP.
Baca Juga: Pendapatan Negara di Sumatera Selatan tumbuh 19,78 Persen
PEDA KTNA sendiri merupakan agenda rutin yang dilaksanakan oleh KTNA se-Indonesia sebagai wadah bagi para petani-nelayan seluruh Indonesia untuk membangun sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing.
Kegiatan ini terdiri dari beberapa rangkaian acara yang berlangsung pada 10 s.d 15 Mei 2023. Selain penyaluran bantuan alat modernisasi pertanian dan penguatan gertam, BI Sumsel turut mendukung pelaksanaan kegiatan capacity building kepada petani milenial yang mengusung tema digitalisasi pertanian pada 12 Mei 2023.
Adapun pada kegiatan ini dihadirkan narasumber terkait pengimplementasian digital farming baik di sisi hulu melalui implementasi alat sensor tanah dan cuaca untuk optimalisasi produksi pertanian, serta di sisi hilir melalui pemasaran produk pertanian melalui e-commerce.
Dalam sambutannya, Bupati Lanosin berharap kegiatan PEDA KTNA XV 2023 dapat mendorong minat pemuda untuk berusaha tani.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Desember 2022, Sumatera Selatan menjadi salah satu provinsi dengan angka surplus beras tertinggi.
Atas prestasi ini, Gubernur Herman Deru mengapresiasi kontribusi seluruh petani di Sumsel.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah, baik di tingkat daerah maupun pusat, guna mendorong kesejahteraan petani diantaranya melalui penerbitan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) komoditas beras dan gabah, pelaksanaan program pendamping penyuluh ekonomi pertanian, serta pemberian bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) dan pupuk.
Baca Juga: Tak Hanya di Darat, BI Kalsel Juga Layani Penukaran Uang Via Jalur Sungai
Dalam sambutannya, Herman Deru menyarankan bahwa ke depan, diperlukan upaya ekstensifikasi pertanian guna menjaga produksi padi Sumsel.
GSMP juga terus digalakkan sebagai upaya mengubah mindset masyarakat yang hasilnya mulai terlihat dari level inflasi Sumsel yang berada di bawah inflasi nasional.
Pada bulan April 2023, inflasi Sumatera Selatan terjaga dengan capaian sebesar 4,27% (yoy) atau lebih rendah dari inflasi nasional yang tercatat sebesar 4,33% (yoy).
Capaian ini tidak terlepas dari upaya Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Se-Sumsel yang terus bersinergi dan berinovasi dalam menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga melalui penguatan implementasi kerangka 4K (ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga, dan komunikasi efektif) dan komitmen GNPIP Sumsel yang terus direalisasikan.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News