Sonora.ID – Bali merupakan salah satu destinasi wisata populer di Indonesia, yang banyak menarik perhatian turis asing dari seluruh dunia.
Bagaimana tidak, Bali menawarkan eksotisme alam berbalut budaya menawan yang memikat hati siapapun yang melihatnya.
Kalau bicara soal Bali, belum afdol rasanya kalau tidak membicarakan upacara adat Bali yang unik dan menarik untuk dibahas.
Seperti diketahui, Bali dikenal memiliki kebudayaan yang masih kuat dan diwariskan secara turun temurun hingga sekarang.
Nah, salah satu budaya Bali yang menarik untuk dieksplorasi adalah ritual upacara adat Bali.
Baca Juga: Rangkaian Prosesi Pernikahan Adat Minang, Beserta Susunan Acaranya
Sebagian besar masyarakat Bali menganut agama Hindu. Maka dari itu, kebanyakan upacara adat Bali juga kental dengan nilai-nilai dari agama Hindu.
Lantas apa saja upacara adat Bali yang unik dan menarik untuk dibahas?
Melansir dari situs Kementrian Keuangan Republik Indonesia, berikut 7 upacara adat Bali yang unik dan menarik, beserta maknanya.
Upacara ngaben merupakan upacara pembakaran jenazah di Bali yang dipercaya oleh masyarakat Hindu Bali sebagai ritual untuk menyempurnakan jenazah kembali ke Sang Pencipta.
Upacara Ngaben terbagi menjadi tiga jenis yaitu, Ngaben sawa Wedana, Ngaben Asti Wedana, dan Swasta.
Upacara Ngaben Sawa Wedana dilakukan setelah jenazah diawetkan sebelum waktu ritual pembakaran berlangsung.
Sementara itu, Ngaben Asti Wedana dilakukan setelah jenazah dikubur terlebih dahulu.
Terakhir, upacara Swasta dilakukan bagi penduduk Bali yang meninggal di luar daerah atau yang jasadnya tidak ditemukan.
Mengingat banyaknya biaya yang akan dikeluarkan untuk upacara Ngaben, maka tidak semua penduduk Bali bisa melaksanakan upacara ini untuk keluarga yang meninggal dunia.
Namun, pemerintah baik desa adat maupun Pemerintah Provinsi mengadakan upacara ngaben massal yang diperuntukkan bagi keluarga yang kurang mampu agar jasad para leluhurnya dapat disucikan atau dibersihkan sesuai dengan ajaran agama Hindu.
Jadi, Upacara Ngaben memang tidak akan selalu dilaksanakan dan tidak dapat diprediksi.
Upacara Melasti merupakan upacara pensucian baik untuk diri serta benda sakral milik Pura.
Dalam kepercayaan agama Hindu sumber air seperti danau, laut maupun mata air merupakan sumber kehidupan atau tirta amerta.
Dalam acara ini, masyarakat berbondong-bondong menuju laut atau sumber air dengan berpakaian putih serta membawa perlengkapan persembahyangan dan biasanya mengusung pratima, benda atau patung yang disakralkan untuk dibersihkan secara sekala dan niskala.
Tujuan dari upacara ini adalah meningkatkan bhakti pada para Dewa dan manifestasi Tuhan serta meningkatkan kesadaran umat Hindu agar mengembalikan kelestarian lingkungan.
Jika ingin menyaksikan upacara adat ini, datanglah 3 atau 4 hari sebelum perayaan Nyepi dilaksanakan dan menginap di hotel-hotel yang berdekatan dengan kuil Hindu yang cukup besar seperti di Kuta atau Uluwatu.
Baca Juga: Pola Lantai Tari Kecak, Lengkap dengan Makna, Tujuan dan Sejarahnya
Hari Raya Saraswati adalah hari raya untuk merayakan ilmu pengetahuan.
Pada hari raya ini, umat Hindu Bali biasanya melakukan upacara khusus untuk memuja atau mengagungkan Dewi Saraswati yang dipercaya membawa ilmu pengetahuan di bumi hingga membuat semua orang di dunia menjadi pintar dan terpelajar.
Semua yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan seperti buku dan kitab didoakan dalam upacara Saraswati.
Tak hanya itu, biasanya ditampilkan pula pentas tari dan pembacaan cerita hingga semalam suntuk.
Galungan berasal dari bahasa Jawa Kuno dan berarti ‘Menang’. Sesuai dengan asal namanya, upacara adat di Bali yang satu ini bertujuan merayakan kemenangan melawan kejahatan.
Selain itu, upacara Galungan juga digelar untuk memperingati terciptanya alam semesta beserta isinya.
Rangkaian hari raya Galungan sudah berlangsung sekitar 25 hari sebelum hari raya Galungan.
Setiap 210 hari perhitungan kalender Bali, umat Hindu di Bali merayakan Hari Raya Galungan.
Dikenal juga dengan nama Metatah atau Mesuguh, upacara adat Mepandes dilakukan ketika seorang anak mulai memasuki masa remaja.
Dalam Upacara Mepandes ini, 6 buah gigi taring bagian atas anak-anak yang beranjak dewasa akan dikikis.
Upacara pemotongan gigi ini digelar dengan tujuan untuk menghilangkan nafsu buruk seperti keserakahan, kecemburuan, marah, dan sebagainya.
Upacara Ngerupuk dilakukan tepat sehari sebelum hari Nyepi tiba dan masyarakat wajib melakukan persembahan kepada Bhuta Kala, dengan tujuan mengusir Bhuta Kala agar tidak menggangu kehidupan manusia saat sedang melakukan brata penyepian.
Ritual dimulai dengan mengobori rumah, menyemburi rumah serta pekarangan dengan mesiu, dan memukul benda hingga menimbulkan suara gaduh.
Setelah ritual adat di Bali ini selesai, biasanya akan ada pawai ogoh-ogoh yang diarak bersama obor mengelilingi kawasan tinggal warga.
Tumpek Landep merupakan upacara yang dilakukan oleh masyarakat Bali untuk menyucikan senjata dan peralatan yang dimiliki, dengan sesaji dan doa-doa.
Upacara ini akan dipimpin oleh pemuka adat, dan dilakukan di Pura yang dianggap sakral dan memiliki lokasi yang tepat.
Seluruh senjata dan peralatan milik masyarakat yang disucikan diharapkan dapat memberikan keberkahan bagi para pemilik senjata dan peralatan tersebut.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: 7 Suku Penghasil Wanita Cantik Bening di Asia Tenggara, Paling Banyak dari Indonesia!