Sonora.ID - Berikut adalah paparan mengenai pengertian majas metafora, lengkap dengan jenis dan contohnya.
Dalam dunia sastra, terdapat beragam gaya bahasa yang digunakan untuk menghidupkan dan memperkaya teks.
Salah satu gaya bahasa yang sering digunakan adalah majas metafora.
Majas ini secara kreatif menghubungkan dua hal yang berbeda untuk menciptakan pemahaman yang lebih dalam dan menggambarkan suatu konsep secara tidak langsung.
Majas metafora merupakan perumpamaan yang digunakan untuk membandingkan dua hal yang sebenarnya tidak memiliki hubungan langsung.
Dengan menggunakan kata-kata yang kiasan, majas ini menggambarkan sesuatu dengan cara yang lebih menyentuh dan berkesan.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pengertian, jenis, dan contoh-contoh majas metafora secara lebih mendalam.
Kita akan mempelajari cara metafora dapat digunakan untuk menyampaikan pesan yang kuat, menggambarkan suasana, dan mempengaruhi perasaan pembaca.
Baca Juga: 44 Contoh Kalimat Majas Sinisme beserta Pengertiannya, Lengkap!
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang majas metafora, penulis dan pembaca akan dapat menghargai keindahan dan kekuatan bahasa dalam karya sastra.
Maka, untuk tahu lebih jauh, simak paparan mengenai jenis dan contoh majas metafora sebagaimana yang Sonora kutip dari Gramedia.com berikut ini.
Jenis Majas Metafora
Dikutip dari Gramedia.com, berikut adalah beberapa jenis majas metafora yang perlu diketahui:
1. Metafora Eksplisit (In Praesetia)
Majas metafora jenis eksplisit ini adalah pembanding dari tiga hal yang ditunjukkan secara jelas terhadap pembandingnya.
Dalam metafora eksplisit, objek yang akan dibandingkan disandingkan bersama dengan pembandingnya. Hal itu menjadikan kandungan pada sebuah makna jadi terkesan sangat eksplisit.
Aku adalah ikan yang ingin berenang bebas mengarungi luasnya samudra.
Baca Juga: 7 Contoh dan Pengertian Majas Anafora yang Lengkap
Pada kalimat tersebut sudah jelas apabila ‘aku’ melakukan perbandingan atau memberikan penggambaran bahwa dirinya adalah seekor ikan yang bisa berenang mengarungi samudra yang luas.
2. Metafora Implisit (In Absentia)
Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, jika metafora in praesetia mengandung makna yang sangat eksplisit.
Metafora jenis tersebut sangat berbeda dengan metafora in absentia yang mempunyai cara pengungkapan yang sangat implisit.
Sayapku patah, namun terbang bukanlah pilihan. Pada kalimat tersebut tidak menjelaskan secara gamblang bahwa ‘sayapku’ adalah untuk sayap dari seekor burung.
Baca Juga: 22 Contoh Majas Tautologi beserta Pengertiannya, Lengkap!
Majas in absentia menggunakan objek sayap dan terbang sebagai penunjuk atau memberikan gambaran secara tidak langsung terhadap perbandingan yang dilakukan dirinya sendiri dengan burung.
3. Metafora Lama atau Usang
Metafora jenis ini adalah ungkapan yang memberikan perbandingan yang sudah lazim untuk digunakan.
Perbandingan yang digunakan sebagai ungkapan biasanya sudah banyak dipahami maknanya oleh mayoritas masyarakat tanpa harus merenungkannya cukup lama.
Sebagai contoh:
Aisyah adalah kembang desa di kampung itu.
Pada kalimat tersebut sudah diungkapkan secara jelas bahwa Aisyah adalah gadis tercantik di kampung tersebut.
Namun, ungkapan ‘kembang desa’ sudah sangat umum dan beberapa ada yang sudah dijadikan puisi hingga lagu.
Penggunaan kiasan atau ungkapan metafora yang sudah umum tidak dapat digolongkan sebagai metafora in praesetia atau metafora eksplisit maupun metafora in absentia atau metafora implisit.
Demikian paparan mengenai majas metafora, lengkap dengan jenis dan contohnya sebagaimana di atas. Semoga bermanfaat.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: Pengertian Majas Simile, Beserta, Ciri-Ciri dan Contohnya, Lengkap!