Aceh, Sonora.ID - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki didampingi Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki dan Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Freddy Anwar meresmikan lembaga penyalur Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) 18.233.007 di Jalan Teupin Gaki Tuan, Mon Ikeun, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, Minggu (14/5).
"SPBUN di Aceh Besar ini merupakan salah satu pilot program untuk Program Solar untuk Koperasi (SOLUSI) nelayan. Tadi saya sudah tanya, sebelum ada SPBUN ini, para nelayan membeli BBM subsidi mungkin Rp 9.000 sampai Rp 10.000 di pengecer. Setelah ada SPBUN ini, kita bisa menyediakan harga Biosolar Rp 6.800 per liter untuk para nelayan, harganya sama dengan di SPBU," tutur Teten Masduki.
Dijelaskannya, bahwa program ini menjadi jawaban atas sejumlah persoalan yang selama ini dihadapi para nelayan. Menurutnya, 60% biaya produksi para nelayan ini habis untuk biaya BBM. Dengan dekatnya akses terhadap solar subsidi akan berdampak besar bagi kesejahteraan nelayan ikan tangkap.
Baca Juga: Pertamina Sumbagut Apresiasi Polda Sumut, Tindak Oknum Penyalahgunaan BBM
Program SOLUSI nelayan adalah program bersama antara Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian BUMN dan Pertamina. Tujuan program ini adalah untuk memenuhi ketersediaan dan aksesbilitas Bahan Bakar Minyak atau produk lainnya bagi nelayan yang merupakan anggota koperasi nelayan.
"Kita sudah ada komitmen dengan Pak Erick Thohir Menteri BUMN, dalam membangun Program SOLUSI nelayan ini, terlebih ada kuota Solar subsidi untuk nelayan. Dengan SPBUN yang dimiliki koperasi ini, ada nama, alamat dan data para nelayan dapat dikompilasi, juga kebutuhan BBM nelayan terhubung dengan MyPertamina jadi secara digital," jelas Teten.
Sementara itu, Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Freddy Anwar mengatakan, ada tujuh lokasi percontohan program SOLUSI nelayan yaitu di Aceh Besar, Deli Serdang, Indramayu, Pekalongan, Semarang, Surabaya dan Lombok Timur.
"Kita patut berbangga hati, Aceh mendapat kesempatan, kehormatan karena menjadi salah satu dari tujuh lokasi yang dipilih untuk Program SOLUSI nelayan. SPBUN ini lebih dekat ke warga kemudian harga Biosolar terjamin sesuai dengan peraturan pemerintah. Insya Allah, keberadaan SPBUN ini akan meningkatkan perekonomian nelayan," pungkas Freddy Anwar.
Baca Juga: Desak Turunkan Harga BBM, Aliansi Betor Bersatu Demo Kantor Pertamina Sumbagut
Ia menerangkan, distribusi SPBUN ini disupply dari Fuel Terminal (FT) Krueng Raya yang berjarak kira-kira 46 Km dengan skema supply single handling. SPBUN ini memiliki kapasitas tangki hingga 3.000 liter dan volume kuota per bulan sekitar 100 KL.
SPBUN ini juga telah menerapkan Program Subsidi Tepat yaitu sebagai upaya mengoptimalkan penyaluran Solar JBT (Subsidi) agar tepat sasaran. Berdasarkan Perpres No.191/2014 ada syarat nelayan dapat memperoleh BBM subsidi diantaranya bagi nelayan yang memiliki kapal/alat tangkap di bawah 30 GT.
Freddy Anwar mengimbau bagi jenis kapal tangkap yang berkapasitas di atas 30 GT agar menggunakan BBM non subsidi atau BBM industri.
Pendaftaran Subsidi Tepat bagi nelayan cukup mudah, nelayan dapat datang ke SPBUN membawa identitas pribadi dan surat rekomendasi, melakukan registrasi dan verifikasi on-site oleh operator SPBU, setelah itu terbitlah QR Code/NIK terdaftar.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Koperasi Tunas Usaha Sejahtera, M. Hatta mengatakan, SPBU yang berlokasi di Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar ini bekerja sama dengan Koperasi Tunas Usaha Sejahtera dengan anggota koperasi saat ini sejumlah 300 orang.
"Alhamdulillah kami selaku nelayan Aceh Besar sangat bergembira sekali dengan adanya SPBUN ini. Pengambilan minyak kini sangat mudah, terima kasih Pertamina," tutup Hatta.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.