Sonora.ID – Musik telah menjadi bagian dari hidup yang hadir di tengah rasa sepi.
Menjadi 'teman' untuk banyak generasi, mulai dari anak-anak hingga lansia.
Terdapat banyak sekali jenis musik di dunia ini. Ada musik tradisional, musik modern, dan bahkan ada juga musik yang menggabungkan unsur tradisional dan modern dalam satu lagu.
Nah, musik yang kita dengarkan sehari-hari tersusun atas nada-nada yang membentuk irama. Irama pun membentuk polanya masing-masing.
Pemain musik dan penyanyi mengikuti pola irama yang telah ditentukan untuk membawakan sebuah lagu.
Baca Juga: Musik Ansambel: pengertian, Ciri-Ciri, Jenis dan Contohnya Lengkap!
Artikel ini akan membahas mengenai pengertian pola irama, jenis dan cara menghitungnya.
Untuk belajar tentang pola irama, teman-teman tentu harus tahu tentang irama terlebih dulu.
Musik memiliki unsur unsur tertentu yang pada nantinya dapat terbentuk menjadi sebuah karya musik yang utuh dan sempurna.
Umumnya ada beberapa unsur pokok yang digunakan oleh semua musik, yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk, tempo, dinamika, dan warna nada.
Jadi irama adalah salah satu bagian dari unsur pokok sebuah musik.
Dalam sebuah lagu, irama memiliki peran yang sangat penting. Irama menentukan naik dan turunnya nada dalam sebuah musik.
Irama merupakan penggerak utama dalam seni musik. Tidak hanya itu, irama juga sangat berperan penting untuk memainkan ketukan serta pola ritme.
Pengertian Pola Irama
Pola irama disebut terbuat dari akibat bunyi ritmis dalam suatu musik yang asalnya tidak hanya dari alat musik ritmis, tapi juga dari alat musik melodis.
Ada juga yang menyebut pola irama adalah kumpulan bunyi yang disusun dengan cara tertentu dalam satu atau beberapa irama.
Pola irama merupakan satu kesatuan dengan irama dalam musik. Pola irama adalah pengulangan irama secara terus menerus dan teratur dalam sebuah musik.
Penentuan pola irama sangat dipengaruhi oleh jumlah pengulangan irama tiap hitungan.
Apabila dalam hitungan ada pengulangan irama sebanyak dua kali, maka pola iramanya adalah dua.
Sedangkan jika pengulangan irama dalam hitungan ada tiga kali, maka pola iramanya adalah tiga.
Untuk pengulangan irama sebanyak empat kali dalam hitungan, maka pola iramanya adalah empat.
Oleh karena pola irama merupakan irama yang berulang, maka dalam pembuatan polanya harus disesuaikan dengan ketukan pada lagu atau musik tersebut.
Jenis Pola Irama
Secara umum, jenisnya dibagi menjadi beberapa kelompok sebagai berikut.
Pola irama rata merupakan pola yang memiliki pembagian pola yang rata pada bagian atas maupun pada bagian pulsa. Pola ini biasanya ditemui pada lagu-lagu anak.
Pola irama tidak rata merupakan pembagian nada berulang yang tidak sama antara pola dengan pulsa. Jenis pola ini berkebalikan dengan pola rata.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Irama? Berikut Pengertian dan Fungsinya
Pola suku bangsa merupakan irama musik yang menjadi ciri dari suatu daerah, suku, atau bangsa. Misalnya irama dari India, Arab, Latin, Melayu, dan sebagainya.
Kamu akandapat merasakan lagu-lagu yang berasal dari Melayu akan berbeda dengan lagu-lagu yang berasal dari Jepang.
Lagu-lagu Melayu cenderung memiliki cengkok yang dalam sedangkan Jepang tidak memilikinya.
Pola Sincope terbentuk ketika pulsa yang seharusnya tidak mendapat tekanan berpindah dari aksen kuat dari pulsa yang seharusnya mendapat tekanan.
Sebelum mempelajari pola sincope, kamu harus memahami pola irama terlebih dahulu. Pola ini sering ditemui pada musik-musik orkestra.
Pola ostinato adalah pola nada yang dinyanyikan secara berulang. Namun, ketika memiliki lebih dari satu variasi nada disebut dengan ostinanti.
Pola ini banyak diterapkan dalam musik-musik klasik seperti Bitter Sweet Symphony.
Pola ostinato ataupun ostinanti berasal dari Italia. Mereka sama-sama menunjukkan pengulangan musik yang terus menerus. Pola ini sering diperdengarkan sejak abad ke-15.
Pada belahan bumi bagian timur, pola irama ostinato juga berkembang. Sebagai contoh karya yang diciptakan oleh Akira Ito Masamura Shizo.
Polirotmik merupakan penggunaan beberapa jenis pila secara bersamaan sehingga menciptakan kekhasan nada yang memiliki tekanan kuat dan rendah yang serentak.
Sebagai contoh pola irama pada kesenian musik Jawa yang menggunakan gong, kendang, dan alat musik lainnya secara bersamaan sehingga menciptakan irama polirotmik.
Polimerik merupakan irama yang tercipta dari beberapa instrumen yang dimainkan secara bersamaan dengan pola yang berbeda.
Sehingga, membuat lagu atau musik akan terdengar lebih kompleks. Pola ini berbeda dengan lagu anak yang menerapkan pola rata atau tidak rata.
Cara Menghitung Pola Irama
Cara menghitung pola irama, bisa dilakukan dengan memerhatikan beberapa hal, yaitu ketukan berat dan pengulangan.
Biasanya pola irama akan terjadi pengulangan yang melibatkan adanya ketukan berat.
Lalu perhatikan juga jarak dari satu ketukan berat ke ketukan berat lainnya.
Tapi perlu dipahami juga bahwa awal sebuah musik tidak selalu diawali dengan ketukan berat, ya.
Jadi teman-teman harus tetap waspada dan teliti saat akan menghitung pola irama dalam sebuah lagu atau musik.
Dengan bisa menghitung pola irama, teman-teman bisa memainkan alat musik atau bernyanyi dengan tepat.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: Cara Memainkan Angklung, Lengkap dengan Sejarah dan Jenis-jenisnya