Selain para pejabat, sekitar 1.000 orang pasukan dari ketiga matra, para anggota pramuka dan anggota Yayasan Budha Tzu Chi juga ikut menanam mangrove.
Menurut Presiden Jokowi, acara itu dilaksanakan di seluruh Tanah Air demi menjaga habitat hutan mangrove.
"(Penanaman) ini menjadi puncaknya, kita tahu kita memiliki mangrove terluas di dunia, 3,3 juta hektare hutan mangrove kita terbesar di dunia. Itu yang harus kita rawat, kita pelihara, kalau ada lahan kritis kita tanami kembali sehingga jangan sampai ada hutan mangrove kita yang rusak," ungkap Presiden.
Menurut Presiden, hutan mangrove penting terutama untuk mengembalikan habitat kepiting, ikan, biawak, monyet maupun burung-burung.
"Di sini ada burung elang yang sudah mulai kembali lagi. Saya kira proses menanam kembali hutan mangrove tidak hanya di sini saja tapi di seluruh tanah air harus terus terus dan terus dilakukan," tambah Presiden.
Presiden pun menyebut penanaman hutan mangrove adalah untuk melindungi pesisir Indonesia dari kemungkinan perubahan iklim sehingga air permukaan laut naik atau terjadi gelombang besar di pesisir.
"Ini juga bisa untuk menahan jadi memang proteksi alam yang kita butuhkan," ungkap Presiden.
Penanaman Mangrove Nasional secara Serentak itu oleh jajaran TNI di seluruh Indonesia dilaksanakan di 37 provinsi di 370 lokasi penanaman dengan jumlah 1.100.169 bibit mangrove yang ditanam.
Jumlah tersebut meliputi oleh Angkatan Darat di 231 lokasi penanaman dengan 572.669 bibit, oleh Angkatan Laut di 79 lokasi penanaman dengan 443.700 bibit dan oleh Angkatan Udara di 60 lokasi penanaman dengan 83.800 bibit
Penanaman Mangrove Nasional secara serentak oleh jajaran TNI di seluruh Indonesia Tahun 2023 di 370 lokasi penanaman dengan 1.100.169 jumlah bibit merupakan salah satu pemecahan Rekor MURI.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.