Selain penjelasan tentang bagian di atas, pada bagian dialog dari struktur teks drama sendiri memiliki tiga bagian, meliputi orientasi, komplikasi, dan resolusi (denouement).
Tiga bagian dialog tersebut kemudian dibagi lagi dalam beberapa babak dan adegan tertentu.
Satu babak dalam sebuah teks drama biasanya mengandung cerita tentang sebuah peristiwa besar dalam dialog.
Hal itu dapat dilihat dengan munculnya beberapa perubahan atau perkembangan dari peristiwa yang dialami oleh tokoh utama.
Sedangkan, adegan dalam sebuah teks drama hanya mencakup satu pilihan-pilihan dialog dari setiap tokoh.
Baca Juga: Pengertian Teks Diskusi: Tujuan, Struktur, dan Ciri-cirinya Lengkap!
Unsur Drama
Dalam drama ada beberapa unsur-unsur yang membuat drama menjadi baik dan menarik.
Bahkan bisa membuat emosi yang menyaksikan terlibat dalam cerita yang diperanakan. Berikut unsur-unsur drama:
Alur atau plot adalah jalinan atau rangkaian peristiwa berdasarkan hubungan waktu dan hubungan sebab-akibat.
Sebuah alur cerita harus bisa menggambarkan jalannya cerita dari awal hingga akhir. Dalam alur dikelompokan beberapa tahapan, yakni:
Pengenalan merupakan bagian permulaan dalam pementasan drama, pengenalan para tokoh, latar pentas dan pengungkapan masalah yang akan dihadapi penonton. Pertikaian
Setelah tahap pengenalan, drama bergerak menuju pertikaian yaitu pelukisan pelaku yang mulai terlibat ke dalam masalah pokok.
Tahap selanjutnya adalah puncak. Pada tahap tersebut pelaku mulai terlibat dalam masalah- masalah pokok dan keadaan menjadi lebih rumit lagi.
Keadaan tersebut kemudian berkembang hingga menjadi krisis. Pada tahap ini penonton dibuat berdebar, penasaran ingin mengetahui penyelesaiannya.
Pada tahap penyelesaian bagaimana sebuah drama berakhir dengan menggembirakan atau menyedihkan.
Ada juga penyelesaian yang dibuat samar, itu mendorong penonton untuk memikirkan sendiri akhir cerita.
Tokoh merupakan orang-orang yang berperan dalam sebuah drama. Pada umumnya dalam drama ada tokoh baik (protagonis) dan tokoh jahat (antagonis).
Pada tokoh-tokoh tersebut biasanya diberi penjelasanya, seperti watak, ciri-ciri fisik, jabatan, atau keadaan kejiwaan.
Dialog merupakan ciri khas suatu drama. Di mana dialog berbentik percakapan atau dialog.
Pastinya penulis naskah harus memperhatikan pembicaraan yang akan diucapkan. Dalam dialog biasanya dilakukan oleh dua orang atau tokoh dalam drama tersebut.
Petunjuk laku berisi tentang penjelasan kepada pembaca atau penonton mengenai keadaan, suasana, tokoh, peristiwa atau perbuatan.
Petunjuk laku sangat diperlukan dalam naskah drama. Isi petunjuk laku adalah petunjuk teknis tentang tokoh, waktu, suasana, pentas, suara, keluar masuknya aktor atau aktris, keras lemahnya dialog, dan sebagainya.
Biasanya ditulis menggunakan huruf dicetak miring atau huruf besar semua. Dalam dialog, petunjuk laku ditulis dengan cara diberi tanda kurung di depan dan di belakang kata atau kalimat yang menjadi petunjuk laku.
Setting atau latar merupakan tempat kejadian dan sering disebut latar cerita. Latar belakang atau setting dalam sebuah naskah drama harus mengandung unsur tempat, waktu, dan suasana cerita.
Pokok persoalan yang dikembangkan dalam suatu drama disebut tema. Tema adalah gagasan pokok yang ada di dalam drama.
Tema bisa dikembangkan lewat alur dramatik melalui tokoh-tokohnya. Tema yang sering dipakai seperti kehidupan, persahabatan, kesedihan, dan kemiskinan.
Amanat merupakan pesan bermanfaat yang terdapat dalam drama. Amanat bisa diungkapkan secara langsung atau tidak langsung.
Bahkan penonton sebenarnya bisa menangkap pesan atau nilai moral saat menyaksikan drama dengan teliti.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: 7 Contoh Iklan Pemberitahuan, Beserta Struktur dan Fungsinya