Sonora.ID - Berikut ulasan selengkapnya mengenai "Hukum Proust Pengertian, Bunyi, Rumus Dan Contoh Soal".
Hukum Proust merupakan sebuah ketentuan atau hukum yang menyatakan bahwa perbandingan massa unsur-unsur pada sebuah senyawa kimia yang tertentu dan tetap.
Pada Setiap Sampel satu senyata memiliki komposisi unsur-unsur yang sama meski terbuat dari cara yang berbeda-beda.
Joseph Louis Proust seorang ahli Kimia yang berasal dari Prancis pada tahun 1904 melakukan percobaan reaksi antara hydrogen atau oksigen sehingga terbentuk air (H2O).
Baca Juga: Pengertian Perlindungan dan Penegakan Hukum, Begini Cara Memperolehnya
Bunyi Hukum Proust
Salah satu percobaan yang dilakukannya adalah mereaksikan hidrogen dengan oksigen terbentuklah air (H2O).
Dari percobaan yang dilakukannya, Proust menarik beberapa kesimpulan bahwa:
Air tersusun atas unsur hidrogen dan oksigen dengan perbandingan massa unsur oksigen dan hidrogen adalah 8 : 1.
Jumlah zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap.
Dengan kesimpulan tersebut, akhirnya lahirlah hukum perbandingan tetap atau hukum Proust yang berbunyi:
“Perbandingan massa unsur-unsur dalam satu senyawa adalah tertentu dan tetap.“
Rumus Hukum Proust
A : B = x . Ar A : y . Ar B
Berdasarkan rumus tersebut, berarti perbandingan massa unsur-unsur penyusun suatu senyawa sesuai dengan perbandingan jumlah massa atom relatifnya (Ar).
rumus hukum Proust juga dapat dijabarkan menjadi rumus praktis yang dapat digunakan untuk menghitung massa unsur dalam senyawa, yaitu:
Massa unsur dalam senyawa = Jumlah Ar unsurMr senyawa x massa senyawa
% unsur dalam senyawa = Jumlah Ar unsurMr senyawa x 100%
Keterangan:
Ar = Massa atom relatif
Mr = Massa molekul relative
Baca Juga: Pengertian Sujud Tilawah: Hukum, Tata Cara dan Doa
Contoh Soal Hukum Proust
Contoh 1
Sebanyak 21 gram besi (Fe) dipanaskan dengan 24 gram belerang (S) sehingga membentuk senyawa FeS2. Jika Ar Fe = 56 dan Ar S = 32, tentukan sisa zat yang tidak bereaksi dan banyaknya FeS2 yang terbentuk!
Pembahasan
Perbandingan massa Fe : S dalam FeS2 = (1 x Ar Fe) : (2 x Ar S)
= (1 x 56) : (2 x 32)
= 56 : 64
= 7 : 8
Sesuai dengan perbandingan tersebut, maka 21 gram besi akan bereaksi dengan 24 gram belerang sehingga sisa zat yang tidak bereaksi adalah 24 -21 = 3 gram dan banyaknya FeS2 yang terbentuk adalah 21 + 24 = 45 gram.
Contoh 2
Suatu campuran mengandung belerang sebanyak 48 gram yang dibakar sempurna sehingga seluruh belerang dalam campuran berubah menjadi SO3.
Jika SO3 yang terbentuk sebanyak 80 gram , hitunglah kadar belerang (dalam %) dalam campuran semula! (Ar S = 32, Ar O = 16).
Pembahasan
Mr SO3 = 32 + (3 x 16) = 32 +48 = 80
Massa S dalam SO3 = (1 x 32)80 x 80 gram = 32 gram
% S dalam campuran = massa Smassa campuran x 100%
= 32 gram48 gram x 100%
= 66,67%
Baca Juga: Contoh Soal Hukum Newton 1, 2, 3 Lengkap dengan Pembahasannya
Baca artikel update lainnya dari Sonora.ID di Google News.