Sonora.ID - Berikut adalah paparan mengenai berbagai tradisi Suku Dayak di Kalimantan yang unik dan belum diketahui banyak orang.
Suku Dayak, sebuah kelompok etnis yang kaya akan warisan budaya dan sejarahnya, merupakan salah satu suku asli yang mendiami wilayah Kalimantan, Indonesia.
Dikenal dengan keunikan dan keragaman tradisinya, Suku Dayak telah menjadi fokus perhatian karena warisan budaya mereka yang kaya dan tak tergoyahkan.
Secara tradisional, Suku Dayak hidup dalam komunitas yang erat dan terhubung dengan alam, menjaga keharmonisan antara manusia dan lingkungan sekitarnya.
Suku Dayak memiliki kepercayaan spiritual yang kuat terhadap roh alam, dengan keyakinan bahwa mereka adalah bagian integral dari alam semesta.
Warisan budaya Suku Dayak tercermin dalam kehidupan sehari-hari mereka, mulai dari seni pertunjukan tradisional, upacara adat, hingga kerajinan tangan yang indah.
Keunikan dan keaslian tradisi mereka telah menarik minat dunia untuk mempelajari dan memahami lebih jauh tentang kehidupan dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh Suku Dayak.
Dalam artikel ini, Sonora akan memberikan informasi lebih dalam tentang tradisi-tradisi yang kaya dan unik dari Suku Dayak.
Baca Juga: 'Dlugdag' di Keraton Kasepuhan Cirebon Sebagai Tanda Ramadan Tiba
Melalui pemahaman yang lebih mendalam tentang budaya mereka, kita akan memahami betapa pentingnya menjaga warisan budaya dan menghormati keberagaman etnis di Indonesia.
Maka, untuk tahu lebih jauh, simak paparan mengenai berbagai tradisi Suku Dayak sebagaimana yang Sonora kutip dari Grid.id berikut ini.
Tradisi Suku Dayak
1. Manajah Antang
Salah satu tradisi Suku Dayak adalah manjah antang. Tradisi manjah antang ialah ritual untuk mencari di mana musuh berada saat berperang.
Menurut ceritanya, ritual manjah antang merupakan ritual pemanggilan roh leluhur dengan burung antang.
Burung antang dipercaya bisa memberitahukan lokasi musuh dan digunakan untuk mencari petunjuk lainnya.
2. Tradisi Kuping Panjang
Tradisi kuping panjang termasuk tradisi yang cukup unik di Kalimantan yaitu dengan memanjangkan telinga.
Baca Juga: Apa Itu Munggahan? Tradisi Rutin yang Digelar Sebelum Puasa Ramadhan
Diketahui tradisi kuping panjang hanya dilakukan oleh perempuan Dayak yang berada di Kalimantan Timur.
Selain itu, terdapat sebuah anggapan jika seorang perempuan Dayak memiliki telinga panjang maka ia akan terlihat semakin cantik.
3. Mangkok Merah
Mangkok merah merupakan media persatuan Suku Dayak. Tradisi ini dilakukan oleh Suku Dayak jika merasa kedaulatannya dalam berbahaya.
Melansir dari kompas.com, panglima perang akan mengeluarkan isyarat siaga dengan berupa mangkok merah yang diedarkan dari kampung ke kampung.
Mereka mempercayai bahwa panglima perang Suku Dayak memiliki kekuatan supranatural.
4. Mantat Tu'Mate
Tradisi mantat tu'mate ialah tradisi Suku Dayak yang mengantarkan orang yang baru saja meninggal dunia.
Mantat tu'mate dilakukan selama tujuh hari dengan acara iring-iringan musik dan tari tradisional.
Setelah upacara selama tujuh hari selesai, barulah jenazah kemudian dimakamkan.
5. Tiwah
Tiwah merupakan upacara pemakaman yang dilakukan oleh masyarakat Dayak Ngaju.
Dalam tradisi Tiwah mereka akan membakar tulang belulang dari kerabat yang telah meninggal dunia.
Menurut kepercayaan Kaharingan, tradisi ini mampu mengantarkan arwah dari orang yang telah meninggal agar mudah menuju dunia akhirat atau lewu tatau.
Demikian penjelasan mengenai berbagai tradisi Suku Dayak sebagaimana di atas. Semoga bermanfaat.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News