Dilansir dari laman Gramedia, terdapat empat jenis sistem operasi, yakni sebagai berikut.
1. Sistem Operasi Mandiri
Sistem operasi mandiri dapat digunakan oleh satu pengguna atau beberapa pengguna sekaligus. Sistem operasi ini memiliki fitur yang lengkap dan berfungsi secara independen.
2. Sistem Operasi Live CD
Sistem operasi live CD hanya memerlukan perangkat CD/DVD untuk dijalankan tanpa perlu menginstalnya secara permanen pada komputer.
Sistem operasi ini ringan karena ukurannya kecil. Meski demikian, sistem operasi live CD memiliki fitur yang terbatas dibandingkan dengan sistem operasi mandiri.
3. Sistem Operasi Terbenam
Sistem operasi terbenam (embedded) ditanamkan langsung ke dalam komputer dan tidak dapat berfungsi secara mandiri. Sistem ini juga dirancang dengan fungsi dan spesifikasi khusus.
4. Sistem Operasi Jaringan
Sistem operasi jaringan dirancang untuk mengelola kebutuhan jaringan komputer. Beberapa layanan yang dijalankan oleh sistem ini meliputi TTP Service, DNS Service, Sharing Printer, Proxy Server, dan lain-lain.
Secara umum, fungsi utama sistem operasi adalah mengatur semua program dan aplikasi yang dapat dijalankan oleh komputasi
Menurut Wgu.edu, sistem operasi memiliki fungsi-fungsi yang lebih terperinci, yaitu:
Booting: Sistem operasi berfungsi sebagai proses awal saat menyalakan komputer, yang disebut booting. Ini terjadi saat menghidupkan komputer.
Manajemen Memori: Sistem operasi mengontrol dan mengkoordinasikan aplikasi komputer serta mengalokasikan ruang penyimpanan untuk program.
Loading dan Execution: Sistem operasi memuat dan memulai program, serta menjalankannya hingga terbuka dan berjalan dengan normal.
Keamanan Data: Sistem operasi memiliki fitur untuk menjaga keamanan data dan program komputer pengguna.
Manajemen Disk: Sistem operasi mengelola semua drive yang terpasang pada komputer, termasuk hard drive, drive disk optik, dan sejenisnya. Fungsi ini juga mencakup pembagian disk, pemformatan drive, dan lain-lain.
Manajemen Proses: Sistem operasi dirancang untuk mengalokasikan sumber daya ke berbagai proses komputer, memungkinkan berbagi informasi, sinkronisasi, dan perlindungan perangkat.
Kontrol Perangkat: Sistem operasi memungkinkan pengguna untuk membuka atau memblokir akses ke perangkat. Contohnya adalah melepas CD/DVD, USB, dan perangkat transfer data lainnya.
Kontrol Pencetakan Dokumen: Sistem operasi juga mengontrol printer yang terhubung ke komputer.
Menampilkan Antarmuka Pengguna (UI): Fungsi ini memungkinkan pengguna untuk memasukkan dan menerima informasi pada komputer, seperti perintah yang diketik, kode, atau format lainnya.
Di bawah ini merupakan contoh dari sistem operasi.
Microsoft Windows: Sistem operasi ini dikembangkan oleh Microsoft Corporation dan digunakan secara luas di komputer pribadi.
Linux: Sistem operasi ini merupakan sistem operasi sumber terbuka (open source) yang dikembangkan secara kolaboratif oleh komunitas pengembang di seluruh dunia.
macOS: Sistem operasi ini dikembangkan oleh Apple Inc. dan digunakan pada komputer Mac.
Android: Sistem operasi ini dikembangkan oleh Google dan digunakan pada perangkat mobile, seperti smartphone dan tablet.
iOS: Sistem operasi ini dikembangkan oleh Apple Inc. dan digunakan pada perangkat iPhone, iPad, dan iPod Touch.
FreeBSD: Sistem operasi ini merupakan sistem operasi sumber terbuka yang berbasis pada UNIX dan dikembangkan oleh komunitas pengembang.
Chrome OS: Sistem operasi ini dikembangkan oleh Google dan dirancang khusus untuk penggunaan di perangkat Chromebook.
Windows Server: Sistem operasi ini merupakan versi khusus dari Microsoft Windows yang dirancang untuk digunakan pada server.