Sonora.ID - Di dalam artikel ini, kita hendak membahas apa itu moderat, termasuk pengertian dan ciri-cirinya.

Dalam konteks umat Islam, sikap moderat merupakan konsep yang memiliki arti yang mendalam dan signifikan.

Konsep moderat pada intinya mencerminkan pendekatan yang seimbang dalam memahami dan menjalankan ajaran Islam, serta menghindari ekstremisme dan fanatisme.

Sikap moderat dalam Islam menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara agama dan dunia, toleransi antarumat beragama, serta keadilan sosial.

Secara umum, sikap moderat dalam Islam mengacu pada sikap tengah (wasathiyah). Wasathiyah merujuk pada sikap yang seimbang antara dua kutub yang berseberangan.

Umat Islam yang menganut sikap moderat cenderung menghargai keragaman pendapat, menghindari sikap sempit, dan berusaha mencapai kesepakatan yang menguntungkan semua pihak.

Di samping itu, di dunia yang serba kompleks dan bergejolak, sikap moderat dalam Islam memberikan landasan yang kuat bagi umat Islam untuk berperan sebagai agen perdamaian, mempromosikan dialog antarumat beragama, dan membangun masyarakat yang harmonis berdasarkan nilai-nilai Islam yang damai dan inklusif.

Adapun di dalam artikel ini, Sonora hendak memberikan paparan mengenai berbagai ciri sikap moderat dalam Islam.

Baca Juga: Bolehkah Puasa Di Hari Jumat Menurut Ajaran dan Syariat Islam?

Dengan memahami hal tersebut, pembaca diharap dapat mengenali dan mengadopsi ciri-ciri sikap moderat dalam Islam sebagai landasan untuk menjalani kehidupan beragama yang seimbang, toleran, dan penuh kasih sayang.

Maka, untuk tahu lebih jauh, simak penjelasan soal ciri-ciri sikap moderat seperti yang dikutip Sonora dari laman resmi Kementerian Agama RI berikut ini.

Ciri-ciri Sikap Moderat

Terbuka terhadap masukan

Ketika menulis sebuah kitab yang berjudul "Al-Muwaththa", dikisahkan bahwa Imam Malik, sang penulis, menghabiskan waktu selama 40 tahun untuk menyelesaikan kitab itu.

Lamanya rentang penyusunan tersebut disebabkan oleh keinginan Imam Malik untuk mendapatkan masukan dari para ulama.

Setiap masukan selanjutnya diperbaiki, hingga para ulama kemudian menyatakan bersepakat bahwa karya Imam Malik tersebut sudah dinilai baik.

Berpikir rasional

Segala perilaku ibadah atau kebaikan harus dapat ditinjau akal. Jika bertentangan dengan akal, maka sikap atau perbuatan tersebut patut dipertanyakan.

Baca Juga: 12 Jenis Jenis Kalimat Thayyibah Beserta Keutamaannya

Untuk diketahui, hal-hal yang tidak bisa dirasionalkan hanya urusan ajaran agama yang dalam bahasa agama disebut ‘ta’abbudi’.

Seperti pelaksanaan wudhu, mengapa seseorang mengeluarkan angin (kentut), namun yang dibasuh justru mukanya.

Hal semacam ini adalah ta’aabudi, yakni sesuatu yang tidak perlu dipaksakan untuk sesuai dengan akal.

Tawadhu' atau rendah hati

Seorang yang moderat harus mampu menunjukkan dirinya sebagai makhluk yang merasa kurang pengetahuannya, sehingga ingin tetap belajar.

Dia harus rendah hati ketika berbicara dengan orang lain. Dia tidak boleh merasa paling benar, termasuk dalam hal pemahaman keagamaan.

Selalu menebar manfaat

Salah satu tanda orang menghayati sikap moderat dengan baik ialah bila ia selalu berpikir bahwa apa yang dilakukannya harus membawa manfaat.

Perspektif ini penting untuk dijadikan pegangan bagi masyarakat terdidik.

Adapun yang dimaksud dengan manfaat bukanlah pertimbangan untung dan rugi secara material, namun lebih kepada manfaat kualitatif.

Demikian penjelasan mengenai pengertian dan ciri-ciri moderat sebagaimana di atas. Semoga bermanfaat.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News

Baca Juga: Cara Melakukan Sikap Lilin yang Baik dan Benar Sesuai Ketentuan