Sahabat Anas bin Malik radliyallahu ‘anhu meriwayatkan:
اعْتَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَرْبَعَ عُمَرٍ، كُلَّهُنَّ فِي ذِي القَعْدَةِ، إِلَّا الَّتِي كَانَتْ مَعَ حَجَّتِهِ، عُمْرَةً مِنَ الحُدَيْبِيَةِ فِي ذِي القَعْدَةِ، وَعُمْرَةً مِنَ العَامِ المُقْبِلِ فِي ذِي القَعْدَةِ، وَعُمْرَةً مِنَ الجِعْرَانَةِ، حَيْثُ قَسَمَ غَنَائِمَ حُنَيْنٍ فِي ذِي القَعْدَةِ، وَعُمْرَةً مَعَ حَجَّتِهِ (رواه البخاري) -
Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berumrah sebanyak empat kali, semuanya pada bulan Dzulqa’dah kecuali umrah yang dilaksanakan bersama haji beliau, yaitu satu umrah dari Hudaibiyah, satu umrah pada tahun berikutnya, satu umrah dari Ji’ranah ketika membagikan rampasan perang Hunain dan satu lagi umrah bersama haji” (HR al-Bukhari).
Di antara keistimewaan lain dari bulan Dzulqa’dah, bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala berjanji kepada Nabi Musa ‘alaihis salam untuk berbicara dengannya selama tiga puluh malam di bulan Dzulqa’dah, ditambah sepuluh malam di awal bulan Dzul Hijjah berdasarkan pendapat mayoritas para ahli tafsir (Tafsir Ibni Katsir II/244), sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
“Dan telah Kami janjikan kepada Musa (untuk memberikan Taurat) sesudah berlalu waktu tiga puluh malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi)…” (Qs. al-A’raaf: 142).
Di bulan Dzulqa'dah umat Islam dianjurkan memperbanyak amalan sunah. Amalan-amalan sunnah tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.
Amalan Sunah di Bulan Dzulqa’dah
Mengutip dari laman MUI, puasa yang paling utama setelah puasa di bulan Ramadhan adalah puasa pada bulan-bulan haram. Urutannya adalah puasa pada Rajab, Dzulhijjah, Dzulqadah, dan terakhir puasa pada Syaban.
Hal ini juga berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW sebagai berikut:
صُمْ شَهْرَ الصَّبْرِ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ بَعْدَهُ وَصُمْ أَشْهُرَ الْحُرُ
“Puasalah pada bulan Ramadan, tiga hari setelahnya, dan pada bulan-bulan haram.”
Amalan kedua, bagi orang yang sudah mampu sangat disunnahkan umroh pada Dzulqadah. Hal ini sesuai dengan yang pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.
Sangat dianjurkan pula untuk memperbanyak bersedekah, saling membantu sesama manusia. Pada Dzulqadah ini umat Islam tidak diperbolehkan berbuat zalim baik kepada diri sendiri terlebih kepada orang lain.
Baca Juga: 9 Keutamaan Membaca Surat Yasin: Diampuni hingga Dikabulkan Hajatnya
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.