10 Cerita Dongeng Sebelum Tidur Anak: Bahasa Indonesia dan Inggris

22 Mei 2023 18:00 WIB
Contoh dongeng sebelum tidur untuk anak.
Contoh dongeng sebelum tidur untuk anak. ( freepik.com/FaustFoto)

Sonora.ID - Dongeng bukan hanya sebuah kisah pengantar tidur, namun kisah-kisah yang ada di dalamnya ternyata juga bisa memberikan pelajaran moral untuk si kecil.

Membacakan dongeng untuk anak pun memiliki berbagai manfaat yang baik. Dengan mendengarkan kisah-kisah dalam dongeng kreativitas dan keterampilan penalaran anak bisa semakin meningkat

Anak-anak yang terbiasa membaca atau dibacakan dongeng cenderung memiliki konsentrasi dan kemampuan mendengarkan yang baik, ingatan yang kuat, kosakata yang kaya, dan pemahaman bahasa yang baik. 

Hal ini karena cerita dalam dongeng ternyata bisa menembus jauh lebih dalam ke dalam pikiran anak-anak.

Bagi orang tua yang ingin mulai mencoba untuk membacakan cerita dongeng sebelum tidur untuk anak, Anda dapat menyimak kumpulan contoh dongeng anak di bawah ini yang kami kutip dari berbagai sumber.

Supaya cerita dongeng bisa terkesan lebih menarik, Anda dapat membacakannya dengan memberi suara yang sesuai emosi serta karakter tokoh.

Baca Juga: 6 Contoh Dongeng Bahasa Sunda Singkat, Lucu Lengkap dengan Artinya

Cerita Dongeng Sebelum Tidur Untuk Anak

Bahasa Indonesia

Contoh 1

Berprasangka Baik

Dahulu kala, ada seorang murid bernama Abdullah yang sangat menginginkan seorang guru untuk membimbingnya ke jalan yang benar dan menjadi lebih dekat dengan Allah SWT. Tetapi, ia kesulitan menemukan sosok guru tersebut meski dengan jerih payah yang luar biasa.

Abdullah terus mencari sosok guru tersebut hingga suatu hari ada seorang pria yang mengatakan bahwa Abdullah tidak akan pernah menemukan guru yang pas kecuali Fulan bin Fulan yang tinggal di sebuah kota jauh dan terpencil.

Dengan senang hati, Abdullah pun memutuskan untuk pergi ke kota terpencil itu. Setelah menempuh perjalanan jauh, Ia bertanya kepada penduduk sekitar tentang Fulan bin Fulan, sosok guru terbaik yang pernah ada.

Tetapi anehnya, setiap Abdullah menanyakan mengenai Fulan bin Fulan, seluruh penduduk kota mengantarnya kepada seorang lelaki dengan perangai buruk dan penuh maksiat. Meski ragu, Abdullah memutuskan untuk mengetuk pintu rumah Fulan.

“Siapa disana?” tanya pemilik rumah.

“Abdullah,” jawabnya.

Secara tak sengaja, Fulan bin Fulan pun ternyata sedang menunggu kedatangan seseorang dengan nama yang sama, yaitu Abdullah. Fulan bin Fulan yang telah berjanji dengan Abdullah untuk pesta minuman keras tentu saja langsung membukakan pintunya.

Abdullah masuk ke dalam rumah itu, menatap wajah sang pemilik rumah, lalu duduk menangis. Ia merasa pertemuan tersebut sangat mengharukan. Karena air matanya yang deras, Abdullah tidak melihat minuman keras yang ada di atas meja.

“Hei, ada apa ini? Apa yang terjadi denganmu?” pemilik rumah kebingungan.

“Apakah kau adalah Fulan bin Fulan? Apa kau mau menjadi guruku? Tolong jadilah guruku dan ajari aku supaya semakin beriman pada Allah SWT.” jawab Abdullah.

Si pemilik rumah bingung dan hanya bicara sembarangan untuk mengusir Abdullah secepatnya.

“Baik, sekarang pergilah ke bawah lembah di belakang rumah ini. Saat kau menemukan air di lembah itu, berwudhulah dengan menyebut nama Allah dan beribadahlah di sana sampai Allah SWT menurunkan pertolongan untukmu!”

Abdullah dengan cepat memercayai perintah si guru dan melaksanakannya dengan sungguh-sungguh. Seperti yang dikatakan gurunya tadi, Allah SWT akhirnya menurunkan pertolongan. Saat itulah ia baru menyadari bahwa orang yang tadinya ia anggap sebagai guru tidak lain adalah orang yang sering bermaksiat dan berperangai buruk.

Seiring berjalannya waktu, Abdullah pun mulai dikenal oleh khalayak ramai. Kesalehan dan ketaatannya saat itu terus menjadi topik pembicaraan di kalangannya. Semakin lama, orang-orang mulai tertarik untuk menimba ilmu kepada Abdullah.

Suatu hari, Abdullah mengidap sakit parah sehingga ia berpesan kepada murid-muridnya.

“Jika aku wafat nanti, kalian semua bergurulah pada orang lain. Aku kenal seseorang bernama Fulan. Bergurulah kalian semua padanya. Karena ia tergolong orang yang suka bermaksiat, kumohon berdoalah kepada Allah SWT agar kemaksiatannya diangkat sebelum aku wafat. Sesungguhnya aku tidak akan pernah menjadi guru jika bukan karena dia.”

Karena ketulusan dari semua murid Abdullah, Allah SWT pun mengabulkan doa mereka. Lelaki yang dianggap guru oleh Abdullah kemudian memutuskan untuk bertaubat dan menjadi guru bagi para murid Abdullah.

Contoh 2

Angsa Bertelur Emas

Suatu hari di sebuah desa yang tentram, hiduplah seorang petani yang menemukan seekor angsa. Ia memutuskan untuk merawat angsa tersebut. Keesokan harinya, si petani sangat terkejut saat melihat bahwa si Angsa bertelur emas.

“Wah! Kau adalah angsa ajaib,” kata sang petani. la segera membawa telur-telur emas itu ke penjual emas yang ada di pasar untuk mengecek kemurniannya.

“Ya, benar. Ini adalah emas murni,” kata si pedagang emas. Pedagang tersebut terpesona dan membeli telur-telur tersebut dengan harga yang mahal.

Sejak hari itu, angsa ajaib terus-menerus bertelur emas. Tapi, si Petani tak kunjung puas. Ia masih ingin menerima dan menjual lebih banyak telur supaya ia cepat kaya raya.

“Ah terserah saja, aku akan menyembelih angsa itu dan mengeluarkan semua telur emas dari perutnya,” ucapnya serakah.

Petani itu akhirnya menyembelih si angsa ajaib. Tetapi, ia sangat terkejut karena ia tidak melihat satu telur emas pun dalam tubuh si angsa. Setelah kejadian itu, si petani sangat menyesal. Jika tidak serakah, ia mungkin masih bisa menghasilkan satu telur emas setiap harinya.

Contoh 3

Kisah Beruang dan Ibunya

Seekor beruang kecil hidup di hutan dalam kondisi berbeda dengan beruang kebanyakan, ia terlahir dengan tubuh yang tidak sempurna.

Beruang kebanyakan memiliki dua tangan untuk mencakar dan dua kaki. Sementara anak beruang yang satu ini tidak memiliki telapak tangan, sehingga ia tidak bisa mencakar apa pun.

Sejak lahir hingga usianya menginjak remaja, beruang kecil selalu bersama ibunya. Ia selalu menerima ejekan dari beruang lain ataupun hewan hutan yang lain.

“Hai beruang tanpa tangan, bisakah sekali saja kulihat kau berjalan tanpa ibumu?” tanya anak harimau, ibu beruang memperingatkan anaknya untuk tidak menggubris ejekan hewan lain.

Ibu beruang khawatir jika anaknya sendiri, ia tidak akan bisa melindungi dirinya jika ada hewan yang ingin memangsa. Namun, beruang yang dikucilkan merasa sedih karena setiap hari ia harus mendengar ejekan teman-temannya.

Saat asik berjalan-jalan di hutan, beruang kecil menemukan sebilah pisau yang ditinggalkan seorang pemburu. Ia pun mengambil pisau itu dan meminta ibunya mengikatkan pisau itu pada tangannya. Dengan menggunakan akar pohon, pisau itu melekat kuat di tangan beruang.

Saat teman-temannya mengejek beruang, ia lalu menunjukkan pisau tajam yang berada di tangannya. Beruang juga menunjukkan dengan pisau itu ia dapat mencakar pohon di hadapannya, kulit pohon yang ia cakar tercabik-cabik. Hewan-hewan yang semula mengejeknya kini membisu, walaupun beruang tidak memiliki telapak tangan, ia merupakan beruang yang hebat.

“Maafkan kami, Beruang, tak seharusnya kami berlaku buruk padamu“ ujar anak harimau.

“Kau beruang yang hebat, maukah kau menjadi teman kami?” tanya anak singa.

“Kami semua memiliki kekurangan,” ujar anak serigala.

“Aku tidak membenci kalian semua, aku juga sudah menganggap kalian adalah teman-temanku. Namun. aku ingin selalu bersama Ibu agar kami dapat saling menjaga. Kita semua sama, memiliki kelebihan dan kekurangan. Aku mohon pada kalian, teman-temanku. Berhentilah menghina hewan lain.”

Semua terdiam mendengar perkataan beruang, ia pun berlalu bersama ibunya.

Contoh 4

Pohon Apel

Dahulu kala, hidup sebuah pohon apel yang besar, kokoh dan rimbun daunnya. Buahnya juga banyak, berwarna merah segar dan selalu manis. Saking rimbunnya, ada seorang anak yang sangat suka bermain dan berteduh di bawah pohon apel itu.

Tetapi sayangnya, si anak mulai jarang mengunjungi pohon tersebut saat usianya menginjak dewasa. Si Pohon Apel pun merasa kesepian dan sedih. Tetapi suatu hari, si Anak datang menemui si Pohon Apel. Si Pohon Apel menyapanya dengan ramah.

“Halo anak muda, kemarilah duduk dan bermainlah di sekelilingku,” kata si Pohon Apel.

“Tidak. Aku tidak ada waktu untuk bermain. Aku kelaparan tapi tidak punya uang sepeserpun. Aku juga tidak punya pekerjaan. Aku tidak tahu harus melakukan apa,” jawab si anak.

“Jangan khawatir, ambillah semua buahku. Kau boleh memakannya atau menjualnya di pasar,” tawar si Pohon Apel.

Si Anak tentu saja merasa senang dan beruntung. Ia langsung memetik semua apel yang ada di pohon dan menjualnya ke pasar. Setelah itu, si Anak tidak kembali lagi dalam waktu lama dan membuat si Pohon Apel kembali kesepian.

Namun, beberapa tahun kemudian, si Anak kembali. Merasa senang, si Pohon Apel mengajaknya bermain.

“Hai anak muda, kemarilah. Bermainlah bersama denganku di sini,” kata si Pohon Apel.

“Aku tidak punya waktu untuk bermain. Aku sangat sibuk. Rumahku baru saja habis kebakaran. Aku dan keluargaku sudah tak punya rumah untuk ditinggali sekarang,” jawab si Anak dengan muram.

“Tidak usah risau, kalau begitu potong saja batangku dan jadikanlah rumah,” ucap Si Pohon Apel.

Si Anak sangat gembira dan langsung memotong habis seluruh batang Pohon Apel lalu hanya menyisakan akarnya dan tak pernah kembali lagi selama bertahun-tahun.

Namun suatu hari si anak kembali lagi. Berbeda dengan keadaan sebelumnya, kini ia sudah sangat tua, tubuhnya bungkuk dan wajahnya keriput. Meskipun begitu, si Pohon Apel masih tetap mengenalinya.

“Sekarang apa lagi yang kau butuhkan, Nak? Aku sudah tidak punya apapun. Buahku sudah habis, batangku pun sudah kau tebang habis seluruhnya. Aku hanya punya akar untuk aku hidup saat ini,” ucap si Pohon Apel.

“Tidak, aku tak butuh apapun. Aku hanya ingin istirahat di sampingmu dan menjadikan tempat ini sebagai tempat tinggalku selamanya sampai maut menjemput. Karena kamu adalah teman terbaikku” ucap si Anak.

Mendengar hal itu, si Pohon Apel sangat gembira karena si Anak ternyata tidak melupakannya. Si Anak yang sudah berubah menjadi seorang kakek tua renta itu akhirnya meninggal dan dikuburkan dekat si Pohon Apel.

Contoh 5

Kisah Belalang dan Semut

Pada suatu hari musim panas yang cerah di sebuah lapangan, seekor belalang sedang melompat-lompat.

Seekor semut pun lewat dengan susah payah membawa sebatang jagung yang dibawa ke sarangnya. Belalang mengundang semut untuk duduk mengobrol dengannya.

Tetapi semut menolak dan mengatakan, "Saya menyimpan makanan untuk musim dingin. Kenapa kamu tidak melakukan hal yang sama?" tanya semut kepada belalang.

Belalang pun menjawab, "Hah?! Mengapa repot-repot tentang musim dingin?" kata belalang. Belalang merasa yakin jika dirinya punya cukup makanan saat ini.

Tapi semut terus berjalan dan bekerja keras mengumpulkan makanan.  Akhirnya, ketika musim dingin tiba, belalang sekarat karena kelaparan. Sementara itu, ia melihat semut membagikan jagung dan biji-bijian dari gudang mereka. Kemudian belalang mengerti bahwa hal yang seharusnya dilakukan adalah mempersiapkan diri dengan baik.

Baca Juga: Dongeng Bawang Merah Bawang Putih: Cerita Rakyat yang Penuh Pesan Moral

Bahasa Inggris

Contoh 6

The Ugly Duckling

This is one of the classic bedtime stories for kids. The story starts on a farm, where a duck sits on a clutch of eggs to make them hatch. The eggs hatch one by one, and soon, there are six yellow-feathered ducklings chirping excitedly. The last egg takes longer to hatch, and from it emerges a strange-looking duckling with grey feathers.

Everybody finds the grey duckling ugly, including its mother. The dejected duckling runs away and lives alone in a swamp until winter comes. Seeing the duckling starving in winter, a farmer takes pity on the ugly duckling and gives it food and shelter at home. However, the duckling is afraid of the farmer’s noisy children and flees to a cave by a frozen lake.

When spring comes, a flock of beautiful swans descend on the lake, and the duckling, which is now fully grown, but lonely, approaches the swans, expecting to be rejected. To his surprise, the swans welcome him. He looks at his reflection in the water and realizes that he is not an ugly duckling anymore but a beautiful swan. The swan joins this flock and flies off with his new family.

Terjemahan:

Cerita dimulai dari sebuah peternakan di mana seekor bebek duduk di atas cengkeraman telur untuk membuatnya menetas. Telur-telur itu menetas satu per satu dan tak lama kemudian 6 anak itik berbulu kuning berkicau dengan penuh semangat.

Telur terakhir membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menetas dan muncullah seekor anak itik yang tampak aneh dengan bulu berwarna abu-abu. Semua orang menganggap itik abu-abu itu jelek, termasuk induknya.

Anak itik yang sedih tersebut lalu melarikan diri dan hidup sendirian di rawa hingga musim dingin tiba. Melihat seekor anak itik kelaparan, seorang petani mengasihani itik buruk rupa tersebut dan memberikan makanan serta tempat berlindung di rumah.

Namun, anak itik abu-abu itu takut kepada anak-anak petani yang ribut sehingga ia melarikan diri ke sebuah gua di tepi danau yang membeku. Saat musim semi tiba, sekawanan angsa cantik turun ke danau dan anak itik itu kini sudah beranjak dewasa, namun ia merasa kesepian, saat hendak mendekati angsa ia sudah bersiap akan ditolak. Namun mengejutkan, angsa menyambutnya.

Ia melihat bayangannya di air dan menyadari bahwa ia bukan lagi itik buruk rupa melainkan seekor angsa yang cantik. Angsa itu kemudian bergabung dengan kawanannya dan terbang bersama keluarga barunya.

Contoh 7

Friends in the Forest

A tear slipped from Rosie the red fox cub’s eye. She tried to ignore it, as she walked lightly on her toes toward the family den. Mama fox heard Rosie and moved toward the entrance.

“Why so sad, Rosie?” her mother asked. “You’re usually happy when you return from chasing grasshoppers in the field with your fox friend, Scarlet.”

“Oh, Mama,” Rosie wailed. “She just told me the news! Scarlet and her family are moving to a different part of the forest to live by her grandma and grandpa. I may never see her again!” More tears filled Rosie’s eyes.

“I understand why you’re upset. But you’ll find a new friend before you know it,” her mother assured. “Now, come share some berries for dinner.”

***

The next day, Rosie decided to find a new friend. “Don’t go near the water, beyond the edge of the marsh,” warned her mother.

Catching sight of a grasshopper, Rosie moved quickly across the open field. While chasing and swatting at the insect, she came chin to chin with Russet, another red fox.

“Will you be my new best friend?” asked Rosie, swinging her bushy tail.

“I would, but I already have a best friend,” Russet answered, walking away.

Disappointed, Rosie moved toward the trees. Approaching a hollowed-out log, she saw Looney Raccoon, fast asleep. She gave him a nudge with a black-tipped paw. “Looney, will you be my new best friend?”

The raccoon yawned. “Go away; I’m trying to sleep. And no, I will not. I already have a best friend.”

So Rosie moved further into the trees, soon catching sight of Roberta Rabbit hopping along the trail. “Wait up,” called Rosie, but the rabbit continued to scamper. “Will you be my new best friend?” The rabbit stopped and twitched her nose.

“I already have a best friend,” Roberta said, turning to hop away.

Not ready to give up, Rosie the red fox moved toward the edge of the marsh. All of a sudden, she stopped and pricked up her ears at the sounds of moving leaves from above. Lifting her nose, Rosie saw Squiggy the black squirrel.

“Hellooo!” she called into the branches. “Will you be my new best friend?”

“Thanks for asking, but I already have a best friend,” he chattered.

Another animal hidden in the bushes listened and watched Rosie as she hung her head and walked to the edge of the marsh.

Blinded by tears, Rosie forgot to be careful about where she was stepping. Without warning, one of her black feet slipped into the water. Splash! Rosie suddenly wished she had paid more attention when Mama tried teaching her to swim. With four legs flailing this way and that, Rosie struggled to reach solid ground. Unexpectedly, she felt something grab the scruff of her neck, pulling her from the murky water.

“Who’s that?” cried Rosie, shaking water from her red fur. When her eyes finally cleared, she was surprised to see a gray fox cub.

“Are you okay?” the gray fox asked Rosie.

“Yes, and thanks for the help. I really need to practice my swimming.”

“I can assist with that. My name’s Pearl, and maybe I could be your new best friend.”

Rosie stared in surprise. “Gray foxes don’t usually like red foxes,” she said.

“My parents taught me to give everyone a chance,” Pearl answered. “So what if my coloring is different than yours and I’ll stay a bit smaller than you when I’m all grown up. What difference does any of that make?”

“You’re right!” answered Rosie. “I never really thought of it that way. I’d love for us to be best friends. Now, let’s go chase some grasshoppers!”

Terjemahan:

Setetes air mata menetes dari mata anak rubah merah, Rosie. Ia mencoba mengabaikannya saat berjalan menuju ruang keluarga. Mama rubah mendengar Rosie dan bergerak menuju pintu masuk.

“Mengapa begitu sedih, Rosie?” tanya ibunya. “Kamu biasanya senang ketika kembali dari mengejar belalang di lapangan dengan temanmu Scarlet.”

“Oh, Mama,” ratap Rosie. “Dia baru saja memberitahuku. Scarlet dan keluarganya pindah ke bagian hutan yang berbeda untuk tinggal bersama kakek dan neneknya. Aku mungkin tidak akan pernah melihatnya lagi!” kini lebih banyak air mata yang keluar dari mata Rosie.

“Aku mengerti kenapa kamu kesal. Tapi kamu akan menemukan teman baru sebelum kamu menyadarinya.” Ibunya mencoba meyakinkannya. “Sekarang, ayo bagi berry untuk makan malam.”

Keesokan harinya, Rosie memutuskan untuk mencari teman baru. “Jangan mendekati air, tetaplah di luar tepi rawa.” Kata ibunya memperingatkan.

Saat melihat seekor belalang, Rosie bergerak cepat melintasi lapangan terbuka. Sambil mengejar dan memukul serangga itu, ia bertemu dengan Russet, rubah merah lainnya.

“Maukah kamu menjadi sahabat baruku?” tanya Rosie sambil mengayunkan ekor lebatnya.

“Aku mau, tapi aku sudah punya sahabat.” Jawab Russet sambil berlalu pergi.

Merasa kecewa, Rosie bergerak ke arah pepohonan. Ketika mendekati batang kayu berlubang, ia melihat Looney Raccoon yang tertidur lelap. Ia memberi sedikit dorongan dengan kakinya yang berwarna hitam di bagian ujung. “Looney, maukah kamu menjadi sahabat baruku?”

Rakun itu menguap. “Pergilah, aku mencoba untuk tidur. Dan jawabannya, saya tidak mau. Aku sudah punya sahabat.”

Jadi Rosie bergerak lebih jauh ke pepohonan, ia melihat Roberta Rabbit melompat di sepanjang jalan setapak. “Tunggu,” panggil Rosie, namun kelinci itu terus berlari. “Maukah kamu menjadi sahabat baruku?”

Lantas kelinci itu berhenti dan menggerakkan hidungnya. “Aku sudah punya sahabat,” kata Roberta, berbalik untuk melompat pergi.

Tak mau menyerah, Rosie semakin bergerak menuju rawa-rawa. Tiba-tiba ia berhenti dan menajamkan indera telinganya karena mendengar suara dedaunan yang bergerak dari atas. Sambil mengangkat hidungnya, Rosie melihat Squiggy si tupai hitam.

“Halo!” serunya ke dahan. “Maukah kamu menjadi sahabat baruku?”

“Terima kasih sudah bertanya, tapi aku sudah punya sahabat.” Celotehnya.

Hewan lain yang bersembunyi di semak-semak mendengarkan dan memperhatikan Rosie ketika ia menundukkan kepalanya dan berjalan ke tepi rawa.

Air matanya memenuhi matanya sehingga Rosie lupa untuk berhati-hati untuk melangkah. Ia lantas terjerembab dan salah satu kakinya masuk ke dalam air. Byur! Dalam kondisi ini, Rosie berharap agar ia lebih memperhatikan ibunya ketika mencoba mengajarinya berenang.

Dengan keempat kaki mengayun ke sana kemari, Rosie berjuang keras untuk mencapai tanah. Tanpa diduga, ia merasakan sesuatu mencengkeram tengkuknya, menariknya dari air keruh.

“Siapa itu?” teriak Rosie, mengibaskan air dari bulu merahnya. Ketika matanya terbuka, ia terkejut melihat seekor anak rubah abu-abu.

“Apakah kamu baik-baik saja?” tanya rubah abu-abu pada Rosie.

“Ya dan terima kasih atas bantuannya. Aku benar-benar perlu berlatih berenang.”

“Aku bisa membantumu dengan itu. Namaku Pearl dan mungkin aku bisa menjadi sahabat barumu”

Rosie menatap heran. “Rubah abu-abu biasanya tidak menyukai rubah merah.” Katanya.

“Orang tuaku mengajarkanku untuk memberi setiap orang kesempatan.” Jawab Pearl. “Jadi bagaimana jika warnaku berbeda darimu dan aku akan tetap sedikit lebih kecil darimu ketika aku sudah dewasa. Apa bedanya semua itu?”

“Kamu benar!” jawab Rosie. “Aku tidak benar-benar berpikir seperti itu. Aku ingin kita menjadi teman yang baik. Sekarang, ayo kita kejar beberapa belalang!”

Contoh 8

Rapunzel

A long time ago, a girl named Rapunzel was known for her beautiful long blonde hair. Unfortunately, she was locked up in a tower with no doors by an evil witch. The witch never allowed her to go out, which made her lonely and miserable. 

One day, a handsome young prince heard her voice and fell in love with her. Both of them decided to flee, but somehow the witch came to know about it. She cut down Rapunzel’s long beautiful hair and cast a spell on her, which led her to live in a lonely desert. The witch also cast a spell on the prince that made him go blind and left him to wander in the deserted forest.

After many years of wandering, the Prince and Rapunzel finally met. Rapunzel was so happy seeing her prince that she started crying, and a few of her tears fell in the prince’s eyes. This brought back his eyesight, and both lived happily ever after in their kingdom.

Terjemahan:

Dahulu kala, seorang gadis bernama Rapunzel dikenal dengan rambut pirang panjangnya yang indah terkurung di menara tanpa pintu oleh penyihir jahat. Penyihir tersebut tidak pernah mengizinkan Rapunzel keluar hingga membuatnya kesepian dan sengsara.

Suatu hari, seorang pangeran muda yang tampan mendengar suara Rapunzel, dan akhirnya jatuh cinta padanya. Keduanya memutuskan untuk melarikan diri, tetapi entah bagaimana penyihir itu mengetahuinya. Dia memotong rambut panjang Rapunzel yang indah dan merapal mantra padanya, yang membuatnya hidup di gurun yang sepi. Penyihir itu juga merapal mantra pada pangeran yang membuatnya buta dan mengembara di hutan yang sepi.

Setelah bertahun-tahun mengembara, Pangeran dan Rapunzel akhirnya bertemu. Rapunzel sangat senang melihat pangerannya sehingga dia mulai menangis, dan beberapa air matanya jatuh di mata pangeran yang membuat pangeran dapat melihat kembali, dan keduanya pun hidup bahagia selamanya di kerajaan mereka.

Contoh 9

Cinderella

Once, a beautiful girl named Cinderella lived with her wicked stepmother and two stepsisters. The stepmother made her do all the housework and was very cruel to her. One day, the stepmother and stepsisters go to a ball in the King’s palace, leaving Cinderella behind. Cinderella wanted to attend the ball and felt very sad that she had been left behind.

Suddenly, a fairy godmother appeared in a burst of light, and she used her magic to transform Cinderella into a princess, wearing a lovely dress and glass slippers. She also turned a pumpkin and some mice into a carriage and horses, respectively. Cinderella could now attend the ball.

The fairy godmother warned her that the magic would wear off at midnight and that Cinderella should return home before that. When Cinderella arrived at the ball, the prince saw her, and they fell in love. They danced together until midnight. When the clock struck twelve, Cinderella rushed to her carriage, leaving behind one of her glass slippers.

The prince searched every house in town for the mysterious girl whose foot fit into the glass slipper. He reached the wicked stepmother’s house and found the shoe belonged to Cinderella. Thus, the prince and Cinderella got married and lived happily ever after.

Terjemahan:

Seorang gadis cantik bernama Cinderella tinggal bersama ibu tiri dan dua saudara tiri yang jahat. Sang ibu tiri menyuruhnya melakukan semua pekerjaan rumah dan selalu bersikap kejam padanya.

Suatu ketika, ibu tiri dan kedua saudaranya diundang pergi ke pesta dansa di istana kerajaan, meninggalkan Cinderella seorang diri di rumah. Cinderella ingin menghadiri pesta tersebut dan merasa sangat sedih karena ia ditinggalkan.

Tiba-tiba seorang ibu peri muncul dari semburan cahaya, ia menggunakan sihirnya untuk mengubah Cinderella menjadi seorang putri yang mengenakan gaun indah dan sepatu kaca. Ibu peri juga mengubah labu dan beberapa tikus menjadi kereta dan kuda. Kini Cinderella bisa menghadiri pesta dansa.

Namun ibu peri mengingatkan Cinderella bahwa sihirnya akan hilang tepat pada tengah malam dan ia harus pulang sebelum itu. Ketika Cinderella tiba di pesta dansa, sang pangeran melihatnya, lalu mereka jatuh cinta.

Mereka menari sampai tengah malam. Tepat ketika jam menunjukkan pukul dua belas malam, Cinderella bergegas kembali ke keretanya, tanpa sengaja meninggalkan salah satu sepatu kacanya.

Sang pangeran lantas mencari ke setiap rumah di kota untuk menemukan gadis misterius yang ukuran kakinya pas dengan sepatu kaca tersebut. Sampailah kemudian ia di rumah ibu tiri Cinderella yang jahat dan menemukan bahwa sepatu itu milik Cinderella. Kemudian pangeran dan Cinderella menikah dan hidup bahagia selamanya.

Contoh 10

The Little Mermaid

In the underwater kingdom of Atlantica, the home of the mer-people, lived a little mermaid who loved nothing more than to look at things on the surface and observe how the humans lived.

She longed to be human, and when she ended up rescuing a handsome prince from drowning, she decided that she must become human at any cost, as she wanted to be with him.

This led her to visit a sea witch who asked the mermaid to sacrifice her voice, in exchange for human legs, on the condition that the mermaid would return as a slave if the prince did not marry her.

The mermaid then went to her prince, but faced a series of challenges, ranging from the prince not recognising her to other suitors coming forward to marry him. However, at the end, both, the mermaid and prince reunite, defeating the witch and living happily ever after.

Children can learn about being brave enough to step into a life that is different from yours in order to get what your heart longs for.

Terjemahan:

Di kerajaan bawah air Atlantica, rumah bagi para duyung, hiduplah putri duyung kecil yang sangat suka melihat benda-benda di permukaan. Ia mengamati bagaimana manusia hidup.

Dia ingin menjadi manusia, dan ketika dia akhirnya menyelamatkan seorang pangeran tampan dari tenggelam, dia memutuskan bahwa dia harus menjadi manusia dengan cara apa pun, karena dia ingin bersamanya.

Hal Ini membuatnya mengunjungi seorang penyihir laut yang meminta putri duyung untuk mengorbankan suaranya, dengan imbalan kaki manusia, dengan syarat putri duyung akan kembali sebagai budak jika pangeran tidak menikahinya.

Putri duyung kemudian pergi ke pangerannya, tetapi menghadapi serangkaian tantangan, mulai dari pangeran yang tidak mengenalnya hingga pelamar lain yang datang untuk menikah dengannya. Namun, pada akhirnya, putri duyung dan pangeran bersatu kembali, mengalahkan penyihir dan hidup bahagia selamanya.

Baca Juga: Contoh Dongeng Bahasa Jawa yang Singkat Lengkap dengan Artinya

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm