Pekanbaru, Sonora.ID - Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau, Dra. Mardalena Wati Yulia, M.Si didampingi Ketua Tim Kerja KSPK dan ADPIN mengikuti kegiatan Apel Akbar Bhabinkamtibmas di Ballroom Hotel Labersa Pekanbaru (22/5/23).
Kegiatan ini dipimpin langsung Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal, SIK, MH. Acara yang turut dihadiri Wakapolda Riau, Brigjen Pol Kasihan Rahmadi serta para PJU Polda Riau tersebut diikuti seluruh personil Bhabinkamtibmas dari seluruh jajaran Polda Riau sebanyak 650 orang.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau menjelaskan bahwa Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak yang diakibatkan oleh kekurangan gizi kronis dalam jangka waktu yang lama.
Stunting ini tidak hanya menggangu pertumbuhan fisik, namun juga mengganggu perkembangan otak pada anak.
"Ketika perkembangan otak anak terganggu, maka akan sulit untuk mengikuti pelajaran di sekolah. Jika tidak sekolah, maka akan kesulitan untuk mencari pekerjaan dan nantinya akan berimbas pada peningkatan angka pengangguran dan kemiskinan. Hal ini akan menjadi penghalang terwujudnya Stabilitas negara yang aman. Tentunya kita tidak ingin hal itu terjadi, oleh karena itu pada hari ini kami menggandeng bapak ibu semua untuk bekerjasama menurunkan angka Stunting khususnya di Provinsi Riau," sebutnya.
Kaper berharap melalui kegiatan ini, pihak kepolisian dapat mengambil peran untuk melakukan upaya percepatan penurunan Stunting.
Salah satunya adalah melalui program bapak asuh anak stunting (BAAS) sehingga harapannya angka stunting menjadi 14 persen di tahun 2024 dapat terwujud.
Baca Juga: Peduli Kemiskinan Pemkab Berau, Salurkan Bansos kepada 200 Anak Yatim dan 700 Lansia Kurang Mampu
Sebelumnya Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal mengatakan Bhabinkantibmas merupakan salah satu unsur penting pencegahan stunting ditengah masyarakat.
"Seperti yang kita ketahui bersama bahwa bapak Presiden sudah menyampaikan bahwa tugas polisi dan TNI tidak hanya mengenai perlindungan, pengayoman, pelayanan dan penegakkan hukum itu semata, tapi ikut turut serta melakukan langkah untuk meminimalisir kemiskinan ekstrem dan Stunting," jelas Kapolda.
Beliau menjelaskan bahwa profesi Bhabinkantibmas merupakan salah satu pekerjaan mulia. Mulai dari mengayomi, melindungi dan mangayani masyarakat dalam semangat presisi.
"Jika setiap problem dimasyarakat bisa dikelola dengan baik oleh Bhabinkantibmas, maka akan tercipta situasi dan kondisi yang aman dan terkendali di tengah masyarakat,” kata Irjen Iqbal.
Beliau berpesan kepada seluruh Bhabinkantibmas agar dapat bekerja sama dengan semua elemen dalam melayani masyarakat.
Menurutnya, Bhabinkantimas merupakan idola di setiap elemen kewilayahan dan Bhabinkantibmas menjadi sarana efektif panyampai pesan Kepolisian kepada masyarakat.
Selain BKKBN, pada kegiatan ini juga didatangkan dua narasumber lainnya yakni, Direktur Perlindungan BNPT dan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS).
Direktur Perlindungan BNPT memberikan wawasan tentang bagaimana peran Bhabinkamtibmas untuk mencegah radikalisme.
Dan menginginkan bahwa Bhabinbkamtibmas bekerja sama dengan bangsa dan seluruh elemen masyarakat, bahwa aksi-aksi atau tindakan radikalisme itu ditekan seminimalisir mungkin.
Adapun Kepala BPS Riau menyampaikan bagaimana peran Bhabinkamtibmas untuk ikut dalam forum komunikasi publik di Kabupaten, di Kelurahan dan diberikan untuk memetakan kelompok-kelompok yang terkait dengan kemiskinan ekstrem.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: Muflihun Kembali Menjabat sebagai Pj Walikota Pekanbaru, Ini sederet Program yang Sukses Dijalankan