Ikan asin ternyata juga mampu menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh. Hal itu karena kandungan manfaat protein yang ada pada ikan asin.
Jika daya tahan tubuh seseorang baik, maka tidak akan mudah merasa lelah dan tidak mudah terserang penyakit.
5. Ikan asin membantu pembentukan otot
Ikan asin memiliki kandungan protein yang cukup tinggi, yaitu sekitar 42 gram protein per 100 gr.
Protein ini akan sangat berguna untuk membangun otot dan meningkatkan massa otot, terutama bagi mereka yang sedang menjalani program pembentukan otot.
6. Ikan asin sebagai sumber energi bagi tubuh
Dalam 100 gram ikan asin kering dapat memberikan energi bagi tubuh sebanyak 193 kkal.
Hal ini dapat membantu untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh dalam satu hari.
Apalagi jika dipadukan dengan bahan makanan lain yang memiliki nilai gizi tinggi, seperti sayuran hijau.
Namun hampir setiap makanan memiliki efek sampingnya, termasuk ikan asin ini.
Dibalik banyak manfaat makan ikan asin, ada juga beberapa bahaya makan ikan asin
Masih dilansir dari sumber yang sama, daging ikan umumnya mengandung 74-80 persen air dan ikan berlemak 60-65 persen. Selama pengasinan untuk membuat ikan asin, air tersebut dihilangkan dan digantikan dengan garam.
Batasan kebutuhan garam setiap orang per harinya ditetapkan Kementerian Kesehatan 5 gram (1 sendok teh). Mengutip Kementerian Kesehatan, tingginya jumlah natrium dalam sel dan mengganggu keseimbangan cairan tubuh.
Masuknya cairan ke dalam sel akan mengecilkan diameter pembuluh darah arteri, sehingga jantung harus memompa darah lebih kuat yang berakibat tekanan darah tinggi.
Tekanan darah tinggi berpengaruh pada peningkatan kerja jantung, yang akhirnya akan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Sebuah penelitian dengan hampir 80.000 pria dan wanita menunjukkan bahwa makan makanan asin, seperti ikan asin, dikaitkan dengan 15 persen peningkatan total kanker.
Sementara, asupan natrium yang tinggi dikaitkan dengan 20 persen peningkatan risiko penyakit kardiovaskular (CVD), temuan yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition.
“Temuan kami mendukung gagasan bahwa natrium dan makanan asin memiliki pengaruh berbeda pada perkembangan kanker dan CVD,” ujar para peneliti yang dipimpin oleh Manami Inoue dari National Cancer Center di Tokyo.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.