Sonora.ID – Sejarah sebagai seni adalah bentuk dari proses panjang dalam pengumpulan data dan informasinya. Berikut ini adalah pengertian, dan ciri-ciri dari sejarah sebagai seni.
Melansir dari Gramedia.com, sejarah sebagai seni memiliki maksud sebagai suatu kemampuan menulis yang baik dan juga menarik mengenai suatu kisah atau peristiwa yang terjadi pada masa lalu.
Istilah ini sangatlah melekat dalam diri seorang yang berprofesi seni sejarawan karena mereka sering kali menceritakan kisah-kisah sejarah.
Dalam menulis kisah sejarah tersebut tentunya seorang sejarawan tidak sembarangan agar tulisan yang ia buat menjadi menarik untuk dibaca.
Oleh karena itu, seni dibutuhkan dalam penulisan karya sejarah. Hal ini karena apabila hanya mementingkan data-data, akan sangat kaku dan pembaca pun akan cepat bosan.
Baca Juga: Sejarah Kerajaan Kutai Beserta Masa Kejayaan dan Peninggalan
Sebagaimana karya-karya kategori sejarah lainnya, seperti sejarah politik, sejarah sosial, sejarah kebudayaan, dan sejarah ekonomi, karya-karya sejarah seni pada umumnya masih menjadikan sumber tertulis sebagai sumber utama penulisan atau bahkan sumber satu-satunya dalam merekonstruksi sejarah seni.
Karya sejarah seni lebih banyak lahir dalam bentuk konvensional, sebagaimana yang dapat dilihat dewasa ini, yakni karya sejarah yang secara substansial didominasi oleh deskripsi atau narasi yang bersifat tertulis. Padahal, kenyataan memperlihatkan bahwa sumber-sumber yang dapat digunakan untuk merekonstruksi sejarah seni tidak hanya berupa sumber tertulis.
Bisa juga berupa sumber benda, sumber lisan, atau sumber visual.
Ciri-ciri sejarah sebagai seni
Baca Juga: Pengertian Sejarah sebagai Kisah: Memahami Pentingnya Mengenal Masa Lalu
Contoh sejarah sebagai seni
Contoh pertama sejarah sebagai seni adalah tarian tradisional. Jika kita amati secara teliti, nilai yang terkandung dalam tarian tradisional atau tarian adat tidak hanya sebagai hiburan atau kesenian saja, tetapi ada unsur sejarah di dalamnya. Dalam tarian tradisional yang biasa kita lihat, terkandung unsur-unsur emosi, imajinasi, intuisi dan gaya bahasa.
Pakaian adat merupakan contoh sejarah sebagai seni. Pakaian adat merupakan pakaian yang menjadi simbol suatu daerah tertentu. Pakaian tersebut mengandung unsur seni dan unsur sejarah didalamnya. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki pakaian adat masing-masing, pakaian tersebut merupakan warisan sejarah dari pendahulunya atau nenek moyangnya zaman dahulu.
Contoh sejarah sebagai seni yang selanjutnya yakni seni patung. Beberapa peninggalan sejarah yang ada di Indonesia dibuat dengan perwujudan patung. Patung tersebut memiliki keindahan dalam bentuknya, tetapi di dalamnya juga terkandung unsur-unsur sejarah. Oleh karena itu, patung termasuk ke dalam contoh sejarah sebagai seni.
Baca Juga: Ciri-Ciri Sejarah Sebagai Ilmu yang Perlu Diketahui
Seni pahat merupakan salah satu contoh dari sejarah sebagai seni. Seni pahat bisa kita jumpai di beberapa peninggalan sejarah yang berupa candi-candi maupun arca. Seni pahat dibuat dalam bentuk tiga dimensi biasanya berupa relief-relief gambar hewan maupun lainnya. Untuk mempelajari dan menelitinya dibutuhkan imajinasi dan emosi di dalamnya.
Seni arsitektur merupakan contoh sejarah sebagai seni yang terakhir. Seni arsitektur terdiri atas candi, keraton, benteng, rumah adat, dan bangunan keagamaan lain. Bangunan tersebut memiliki nilai seni, sehingga kita membutuhkan imajinasi dan emosi untuk mengamati dan meneliti mengenai fungsi dan kegunaan bangunan seni arsitektur tersebut.
Itu dia penjelasan mengenai sejarah sebagai seni, ciri-ciri, dan contohnya.
Semoga bermanfaat!
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.