Sonora.ID – Setiap orang pasti pernah bernegosiasi atau tawar-menawar. Berikut ini adalah pengertian teks negosiasi beserta ciri-ciri, jenis, dan strukturnya.
Ciri-ciri dari teks negosiasi yang paling mencolok adalah bisa mencari penyelesaian dan menghasilkan keputusan yang sama-sama menguntungkan.
Di mana tujuan dari adanya negosiasi adalah untuk memperoleh kata “sepakat”.
Pengertian teks negosiasi
Teks negosiasi adalah suatu bentuk interaksi sosial yang biasanya berfungsi sebagai media untuk mencapai suatu penyelesaian bersama antara pihak yang memiliki perbedaan kepentingan.
Pihak tersebut akan berusaha menyelesaikan perbedaan yang muncul dengan cara berinteraksi dan mencari solusi dengan tidak merugikan salah satu pihak.
Baca Juga: 5 Pengertian Negosiasi Menurut Para Ahli
Negosiasi dilakukan karena pihak yang memiliki kepentingan perlu memuat sebuah kesepakatan mengenai masalah yang sedang menuntut penyelesaian bersama.
Tujuan dari hal itu antara lain untuk mengurangi perbedaan kepentingan dari setiap pihak yang terlibat.
Menurut KBBI, pengertian teks negosiasi pada dasarnya diambil dari kata negosiasi. Apabila dilihat dari artinya, negosiasi merupakan proses tawar menawar yang dilakukan oleh dua belah pihak dengan jalan berunding untuk mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak dan juga pihak lainnya.
Berbeda dengan pendapat Depdiknas (2008: 1422) yang mengartikan teks negosiasi sebagai teks yang berbentuk kata dari pengarang ataupun kutipan dari suatu kitab suci untuk pangkal ajaran dan alasan serta bahan tertulis yang digunakan untuk memberikan pelajaran.
Ciri-ciri teks negosiasi
Jenis teks negosiasi
Negosiasi Formal
Mengapa dikatakan sebagai negosiasi formal? Karena jenis negosiasi oni dibuat dan ditujukan untuk kepentingan formal.
Contohnya, untuk mengajukan suatu negosiasi penawaran jasa ataupun barang kepada lembaga pemerintahan dan lembaga pendidikan.
Bisa jadi konteksnya negosiasi secara langsung di dalam sebuah forum, fit and proper test, dan wawancara.
Baca Juga: 5 Contoh Kata Sambutan Pengajian yang Sopan, Tepat, dan Singkat
Negosiasi Informal
Jika dilihat dari namanya, jenis negosiasi ini adalah kebalikan dari negosiasi formal. Negosiasi informal merupakan jenis negosiasi yang lebih sering digunakan di kehidupan sehari-hari masyarakat secara umum.
Sehingga dalam prosesnya akan ada pertemuan, interaksi yang dekat, dan juga bisa kegiatan melobi seseorang dalam suasana santai.
Ciri-ciri dari teks negosiasi informal tidak perlu dibuat ataupun dipersiapkan terlebih dahulu. Sehingga bisa kamu lakukan secara langsung saat itu juga.
Struktur teks negosiasi
Orientasi yang dimaksud disini adalah intro pengenalan ataupun salam pembuka. Apabila menggunakan bahasa interaksi dengan pihak lain, dapat dikatakan hal itu sebagai ajang basa-basi dulu. Jadi, di dalam teks negosiasi ada urutan dan juga etikanya, tidak boleh langsung membuat negosiasi secara langsung.
Setelah melakukan basa-basi, tahap selanjutnya adalah tahap permintaan. Tapi perlu kamu pahami bahwa permintaan ini harus menyesuaikan dari selera dan juga kebutuhan kamu. Saat ada permintaan pastinya pihak penyedia barang ataupun jasa akan memberikan harga terlebih dulu. Akan tetapi, sebelum masuk ke dalamnya, akan ada tahap yang ketiga yaitu tahap pemenuhan.
Pemenuhan tersebut lebih fokus pada penyedia barang dan juga jasa. Apakah pihaknya dapat memenuhi permintaan kamu atau tidak. Untuk kasus permintaan yang terjadi dalam jumlah banyak, pihak penyedia akan melakukan konfirmasi ataupun koordinasi beberapa waktu untuk memastikan stok barang ataupun jasa yang diminta.
Disini kita sudah masuk ke tahap penawaran. Apabila tahap-tahapan di atas sudah cukup, maka akan terjadi penawaran. Apabila harga yang ditawarkan belum cocok dan sesuai, kamu bisa melakukan negosiasi sebelum akhirnya kamu akan memutuskan sepakat ataupun menolak.
Baca Juga: 10 Jenis-Jenis Teks dalam Bahasa Indonesia yang Umum Ditemui
5.Persetujuan
Setelah kedua belah pihak melakukan penawaran dan ditemukan suatu kesepakatan itu berarti sudah masuk ke tahap persetujuan. Dalam tahap ini, sebaiknya dilakukan tanpa ada paksaan, sehingga kedua belah pihak sama-sama bisa mendapatkan keuntungan. Jika tahap ini sudah selesai, maka kamu bisa masuk ke tahap selanjutnya yaitu tahap pembelian.
Apabila sudah cocok dan sesuai diantara kedua belah pihak, barulah dilakukan transaksi pembelian. Jika berhasil terjadi transaksi pembelian tersebut, itu artinya kamu berhasil melakukan praktik negosiasi.
Pada bagian penutup, akan terjadi kesepakatan. Dengan begitu, transaksi dan juga penawaran pun selesai. Apabila di awal kamu melakukan basa-basi, maka sebaiknya harus ditutup dengan kalimat yang sesuai agar bisa memberikan kesan yang baik kepada pihak penyedia atau pembeli.