Warna merah berarti sebagai darah yang melambangkan kehidupan dari manusia. Warna kuning yang berarti anugerah dari sang Kuasa.
Putih merupakan warna tulang yang berarti suci atau bersih. Sedangkan warna hitam yang berarti kematian.
Keunikan yang terlihat jelas dari kasat mata ketika melihat rumah adat Tongkonan ialah pada bagian atapnya yang melengkung menyerupai perahu.
Keunikan pada bagian atapnya itu tak terlepas dari filosofi dan sejarah. Atap tersebut mengingatkan bahwa nenek moyang masyarakat Toraja dahulu menyebrangi pulau Sulawesi dengan menggunakan perahu.
Atap Tongkonan tersusun dari bambu. Dibagian depan terdapat deretan tanduk kerbau, lalu di bawahnya digunakan untuk kandang kerbau.
Tidak seperti rumah adat lainnya, rumah adat Tongkonan memiliki keunikan yaitu untuk menyimpan jasad sanak keluarga yang sudah meninggal. Di dalam rumah Tongkonan sendiri terdiri dari beberapa ruangan.
Pada ruangan di bagian Utara masyarakat adat Toraja menyebutnya sebagai tengolak. Tengolak biasanya digunakan sebagai ruang tamu, ruang tidur anak serta ruang untuk sesaji.
Sementara dibagian Selatan dinamakan Sumbung digunakan untuk para kepala keluarga. Pada bagian tengah atau Sali biasa digunakan untuk ruang makan, ruang keluarga, dan dapur sekaligus untuk menyimpan jasad sanak keluarga yang sudah meninggal.
Baca Juga: Rumah Joglo: Sejarah, Filosofi, Bagian-Bagian, dan Jenis-jenisnya
Rumah Tongkonan umumnya dibuat menghadap ke arah Timur Laut dan dibuat pada tanah yang berukuran besar. Konstruksi bagian luar dari rumah Tongkonan sangatlah besar namun berkebalikan dengan isinya.
Bagian dalam dari rumah adat tersebut nyatanya jauh lebih kecil dan hanya terlihat besar dari bagian luar saja.
Pada desa Tanah Toraja yang lainnya dan memiliki ukuran yang lebih luas biasanya rumah Tongkonan akan dibangun secara berjajar dan berurutan dengan rapi layaknya seperti rumah yang berada di dalam kavling.
Pada bagian berlawanan dari masing-masing rumah adat juga biasanya memiliki ladang padinya sendiri-sendiri sehingga setiap keluarga bisa melakukan bercocok tanam sendiri dengan mudah.
Tak hanya memiliki kontruksi bangunan yang unik, rumah adat Tongkonan juga memikiki ukiran dinding yang syarat akan keindahan.
Ukiran unik ini didominasi dengan empat macam warna yaitu merah, putih, hitam dan kuning.
Masyarakat Toraja masih menjunjung tinggi dan mempertahankan nilai-nilai budayanya. Oleh sebab itu, untuk membangun satu unit rumah Tongkonan harus melewati beberapa rangkaian.
Diantaranya ialah harus dibangun dengan bahan yang berkualitas dan bermutu tinggi. Belum lagi, harus menggelar uoacara adat tak heran jika harus menggelontorkan biaya yang tidak sedikit.
Kabarnya, untuk membangun satu unit rumah Tongkonan ditaksir mencapai setengah miliar Rupiah.
Baca Juga: 10 Rumah Adat Bali dan Filosofinya, LENGKAP!
Keunikan lainnya dari rumah adat Tongkonan ialah terdapat pintu dan jendela kecil pada beberapa bagian. Hal ini bertujuan agar mengurangi jumlah angin yang masuk dari luar ke dalam rumah.
Selain itu, di Tana Toraja itu memiliki hawa yang sangat dingin dan konstruksi bangunan rumahnya yang tinggi. Sehingga jendela dan pintu kecil agar menjaga tetap hangat selama di dalam rumah.
Tongkonan adalah rumah panggung yang mempunyai bentuk persegi panjang. Material utama pembentuk rumah ini adalah lembaran papan serta batang kayu.\
Bentuk panggung dari rumah adat ini sekilas mirip dengan rumah adat lain dengan rumah bentuk panggung lainnya yang ada di Indonesia. Salah satunya rumah lamin.
Itu dia penjelasan mengenai keunikan rumah adat tongkonan yang kini sudah kamu ketahui.
Semoga bermanfaat!
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.