Ini adalah saat berbagi mimpi dan romansa. Pada tahap ini doa pasangan seringkali diisi dengan ucapan syukur dan pujian.
2. Tahap Realisasi
Tahap Dua pasangan belajar untuk memperdalam keterampilan komunikasi mereka. Mereka bekerja untuk memahami dan mengekspresikan keinginan, kebutuhan, dan perasaan mereka.
Pada step ini pasangan menjadi sadar akan perbedaan yang tidak diperhatikan sebelumnya dan mengembangkan strategi untuk menghadapinya. Pasangan belajar tentang memberi dan menerima, negosiasi dan akomodasi.
3. Rasa ingin menang
Pasangan tidak selalu bisa memenuhi harapan satu sama lain. Mereka akan mengecewakan dan tanpa sengaja saling menyakiti.
Baca Juga: Berikut Ini 7 Manfaat Family Time, Baik untuk Kesehatan Mental Anak!
Mereka sekarang menjadi sangat sadar akan perbedaan mereka dan mungkin menggunakan strategi pengendalian untuk mengembalikan keseimbangan yang diinginkan.
Perebutan kekuasaan adalah hal biasa. Menyalahkan, penilaian, kritik, dan sikap defensif kemungkinan besar merupakan hasil.
Ketakutan dan kecemasan memasuki hubungan. Pemikiran pasangan dapat menyempit menjadi polaritas salah satu/atau, benar/salah, baik/buruk.