Sonora.ID - Alat ukur adalah alat-alat yang berperan dalam menentukan suatu ukuran dengan fungsi serta satuan dan tingkat ketelitian yang berbeda-beda tergantung dari objek dan dimensi yang diukur.
Seperti yang kita ketahui dalam fisika terdapat 7 besaran pokok, yakni panjang, massa, waktu, suhu, kuat arus, intensitas cahaya, dan jumlah zat.
Setiap besaran pokok tersebut pun memiliki alat ukur yang berbeda-beda dan setiap alat ukur memiliki cara penggunaan yang berbeda-beda pula.
Untuk mengetahuinya secara lebih detail berikut ini paparan lengkap mengenai macam-macam alat ukur besaran pokok dan cara kerjanya, dikutip dari berbagai sumber.
Baca Juga: 7 Besaran Pokok Lengkap dengan Satuan Dasar dan Alat Ukurnya
Macam-Macam Alat Ukur Besaran Pokok dan Cara Kerjanya
Mistar digunakan untuk mengukur panjang dan memiliki dua skala, yaitu skala utama dan skala terkecil. Skala utamanya yaitu sentimeter (cm), sedangkan skala terkecil milimeter (mm).
Cara kerjanya adalah dengan mendekatkan mistar pada objek yang akan diukur.
Alat ukur ini digunakan untuk mengetahui panjang, diameter luar, dan diameter dalam sebuah bentuk benda tertentu.
Rahang pengatur garis tengah dalam digunakan untuk mengukur diameter bagian dalam dari suatu benda.
Sementara itu, rahang pengatur garis tengah luar bisa digunakan untuk mengukur diameter bagian luar benda.
Cara untuk menggunakannya adalah dengan letakkan benda yang akan diukur, geser rahang ke kiri sampai benda tercepit oleh kedua rahang lalu putar sekrup pengunci agar tidak bergerak lagi.
Meteran adalah alat ukur untuk menghitung panjang atau jarak. Skala utama pada roll meter adalah sentimeter dan milimeter.
Cara kerjanya tinggal menarik meteran ini dari ujung yang satu ke ujung objek yang akan diukur.
Mikrometer sekrup adalah salah satu dari macam-macam alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran panjang.
Mikrometer sekrup lebih banyak dipakai untuk mengukur benda-benda yang sangat tipis seperti kain, kertas, bahkan rambut.
Pada mikrometer sekrup, terdapat 2 jenis skala, yakni skala utama dan skala nonius. Hasil pengukuran akhir adalah hasil penjumlahan dari kedua skala tersebut.
Cara menggunakannya adalah dengan memastikan pengunci (lock nut) berada dalam keadaan terbuka terlebih dahulu.
Selanjutnya, buka rahang dengan memutar skala putar ke arah kiri. Masukan benda yang hendak diukur di sela-sela rahang dan putar kembali skala putar sampai benda ukur terjepit. Jangan terlalu kuat.
Setelah itu, putar lock nut sehingga skala putar tidak lagi bisa bergerak dan berada dalam posisi fix. Keluarkan benda dari mikrometer sekrup dan baca hasil pengukurannya.
Stopwatch adalah alat ukur waktu dengan skala utama berupa detik dan skala terkecilnya adalah milidetik. Stopwatch biasa digunakan untuk mengukur lama waktu atau durasi.
Cara kerjanya cukup tekan tombol start dan stop untuk mengakhirinya.
Neraca adalah alat ukur massa benda, yang terbagi tiga jenis, yaitu neraca pegas, neraca ohaus, dan juga timbangan.
Pemanfaatan neraca ini bisa kita lihat seperti untuk menimbang benda yang memiliki berat yang berbeda.
Cara kerjanya cukup meletakkan benda di atas neraca digital dan otomatis akan terhitung.
Termometer adalah salah satu dari macam-macam alat ukur suhu. Termometer digunakan untuk mengukur suhu, mulai dari suhu udara, air, bahkan sampai tubuh manusia.
Cara pakainya adalah dengan menempelkan termometer pada benda yang akan diukur. Baca pengukuran suhu dengan melihat perubahan skala pada termometer.
Voltmeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik. Cara untuk menggunakannya adalah pertama atur sekrup jarum penunjuk agar berada tepat pada titik nol.
Setelah itu, atur saklar pemilih pada posisi skala tegangan yang akan diukur. Biasanya, diambil batas saklar paling besar agar voltmeter tidak rusak apabila tegangan listrik benda ukur ternyata besar.
Pasang voltmeter pada benda ukur. Baca hasil pengukuran pada skala yang tertera. Setelahnya, tempatkan kembali probe ke saklar pemilih dengan batas tegangan maksimum.
Alat ukur ini merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik. Akan tetapi, hasil pengukuran dari amperemeter ini tidak langsung menunjukkan kuat arus suatu benda. Hal ini karena ada perhitungan menggunakan rumus khusus terlebih dahulu.
Cara pakainya adalah pertama nyalakan amperemeter lalu buka saklar S. Putus penghantar yang terhubung.
Berikutnya, dengan menggunakan kabel yang tersedia, hubungkan amperemeter pada benda yang hendak diukur arus listriknya. Baca hasil pengukuran pada skala yang tertera.
Baca Juga: Rumus Beda Potensial: Pengertian Lengkap dengan Pembahasan Soalnya
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.