Sonora.ID - Mari simak pembahasan tentang contoh puisi berantai 3 orang berikut ini yang lucu dan sangat menghibur.
Puisi merupakan salah satu karya sastra yang digunakan untuk menyampaikan pikiran serta perasaan para pujangga melalui tulisan.
Karya sastra ini tidak hanya berisikan tulisan yang mampu membuat hati terenyuh, tetapi juga dapat membuat para pendengarnya tertawa melalui jenis Puisi Berantai.
Umumnya, jenis puisi tersebut dibacakan oleh tiga orang dan berisikan hal-hal lucu yang menghibur para pendengarnya.
Kamu dapat menyimak 2 contoh puisi berantai 3 orang berikut ini sebagai referensi untuk dibacakan kepada para pendengar.
1. Contoh Puisi Berantai 3 Orang I
Baca Juga: 12 Puisi tentang Masa Depan yang Inspiratif, Indah, dan Penuh Harapan
Caleg: Akan aku cerdaskan bangsa, untuk Indonesia tercinta. Namun, semuanya bisa kita lakukan jika bersama-sama. Karena…
Petani: Uang sudah dilipat di bawah meja, hingga meja pun tak bisa melihatnya. Sudah letih menggarap sawah, hasil tak ada, pajak pun hanya mengenyangkan perut pejabat yang seperti…
Maling: Monyet, aku terbiasa disebut monyet, panjang tangan dan sebutan indah lainnya. Nyawa menjadi pertaruhan, demi sesuap nasi untuk mengenyangkan.
Petani: Perut pejabat gendut-gendut, dalam perutnya ada emas rakyat, ada beras petani, ada pajak para pedagang kecil. Lihatlah kami, sengsara merasakan…
Caleg: Kebahagiaan besar untuk kami, mampu memperjuangkan hak para petani, hak kaum buruh yang terinjak-injak, hak para anak generasi bangsa. Untuk para koruptor, akan ku…
Maling: Biarkan. Walau aku disebut monyet, maling atau apalah. Anak-anakku butuh sesuap nasi, butuh lembaran bergambar presiden Soekarno untuk pendidikannya, hanya sebatas ayam tetangga, aku bisa di…
Caleg: Hukum mati. Untuk mereka yang sudah menggelapkan uang rakyat, mari kita…
Petani: Potong. Lalu tinggal dicangkul dan terus seperti itu. Namun, pupuk kain naik harganya, adakah pejabat memikirkan nasib kami para petani? Di sini kami terseok-seok di antara tanaman padi, sementara di sana mereka…
Maling: Mencuri dengan terpaksa, maafkan aku anak-anakku, sebenarnya tak ingin kucukupkan perutmu dengan uang haram. Apa daya, pekerjaan susah diperoleh, harga kebutuhan pokok semakin naik. Walaupun nanti aku ketahuan dan dibunuh oleh mereka yang…
Caleg: Mencuri uang rakyat.
2. Contoh Puisi Berantai 3 Orang II
Baca Juga: 12 Puisi tentang Masa Depan yang Inspiratif, Indah, dan Penuh Harapan
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.